Thursday, March 10, 2016

Destinasi Wisata Bahari di Ngada, NTT



Taman Laut 17 Pulau Riung

Wisata Alam Laut 17 Pulau Riung terletak di Kecamatan Riung, sebelah utara wilayah Kabupaten Ngada. Jarak dari Bajawa ibukota Kabupaten Ngada : 75 Km, dapat ditempuh selama 2 1/2 jam dengan kendaraan umum maupun pribadi. Kawasan Taman Laut tersebut sebagian wilayahnya terletak di daratan pulau Flores serta sebagiannya di perairan teluk Riung dengan tebaran pulau-pulaunya yang sangat indah. Terletak di perairan desa Tadho, Kelurahan Benteng Tengah, Kelurahan Nangamese, Lengkosambi, Desa Sambinasi dan desa Latung Kecamatan Riung.
Di kawasan ini terdapat 17 pulau besar dan kecil yang letaknya berdekatan satu sama lain.
Pulau-pulau itu adalah pulau Pata, Bangko, Rutong, Bampa, Sua, Telu, Mborong, Kolong, Ontoloe, Sui, Wire, Meja, Wawi, Batu, Taor, Laingjawa, Wingkureo. Pulau-pulau tersebut dapat dilihat dengan berkeliling menggunakan Speedboat selama kurang lebih dua setengah jam. Perairan di kawasan ini memiliki beberapa jenis karang yang keras dan lembut, dan ada juga ikan hias berwama-warni.
Semua keindahan bawah taut tersebut dapat dinikmati dengan mata telanjang dari atas perahu pada saat laut dalam keadaan tenang di pagi hari sekitar pukul 05.00 – 06.00.
Bila wisatawan ingin menikmati keindahan bawah laut secara langsung, maka dapat memanfaatkan peralatan diving yang tersedia di Wisma Pesona Riung. Di wilayah darat kawasan ini terdapat Kadal Raksasa langka yang biasanya disebut Mbou oleh masyarakat setempat, atau biasanya di sebut juga Mbou Riung. Mbou Riung ini sama jenisnya dengan Varanus Komodoensis di Pulau Komodo, hanya warnanya lebih menarik.




Pantai Waebela


Akomodasi

Desa Waebela terletak di Kecamatan Inerie. Jarak Waebela ke Aimere ±30 km sedangkan jarak dari Bajawa ±57 km. Kondisi alam yang berbukit dan subur membuat daerah ini kaya akan tanaman perkebunan. Pada beberapa tempat terutama hutan, masih ditemukan binatang liar seperti ular piton, babi landak, rusa, ayam hutan, monyet dan jenis burung seperi punglor, nuri dan puyuh.




Pesona

Potensi yang terdapat di Desa Waebela terdiri dari potensi budaya dan alam. Kampung Sewowoto adalah salah satu potensi budaya yang ada. Di kampung ini terdapat rumah adat tradisional etnis Ngada, Ngadhu dan Bhaga. Ngadhu menjadi simbol nenek moyang laki-laki. Ngadhu adalah rumah berpayung dengan satu tiang kayu yang diukir. Ngadhu yang beratap serat ijuk ini memiliki tiang tunggal dari jenis kayu khusus yang keras karena berfungsi juga sebagai tiang gantungan hewan kurban ketika upacara adat. Sedangkan Bhaga adalah simbol nenek moyang perempuan. Bhaga berupa miniatur rumah adat.

Potensi alam yang ada di Desa Waebela adalah Pantai Enabhara. Pantai pasir putih yang landai dengan ombak yang tinggi menjadi daya tarik tersendiri. Fenomena alam berupa gelombang laut yang pecah di dinding-dinding karang menyebabkan semburan air laut pecah ke udara menyerupai bunga (water blow). Tidak jauh dari lokasi pantai pasir putih ini terdapat Gua penginggalan Jepang yang digunakan sebagai tempat persembunyian pada masa peperangan.

Tidak ada penginapan di sekitar obyek wisata. Jika anda menginap, anda harus ke Aimere karena jarak antara Waebela ke Aimere cukup dekat. Penginapan Aimere, penginapan Agogo, penginapan Bata Bahari menjadi pilihan anda dengan harga mulai dari Rp.75.000.

Di sekitar Desa Waebela tidak tersedia tempat makan sehingga anda disarankan membawa makanan sendiri. Apabila ingin memperoleh makanan, anda harus ke Aimere. Di sana tersedia tempat makan seperti Rumah Makan Agogo, Rumah Makan Singgalang, Bakso Solo dan Samudra.
Transportasi
Ada dua jalur untuk mencapai obyek wisata ini. Dapat ditempuh dengan rute Bajawa-Jerebuu-Waebela maupun Bajawa-Aimere-Waebela. Kedua rute ini dapat dicapai dengan menggunakan angkutan umum, travel maupun ojek dan kendaraan pribadi. Untuk menuju Pantai Enabhara, anda harus berjalan kaki atau menggunakan jasa perahu motor dengan jarak tempuh ±30 menit dari Waebela
 

Sumber : http://tourism.nttprov.go.id

1 comment: