Destinasi Wisata Bahari Di Alor Nusa Tenggara Timur
Pantai Dulibala
Pantai ini memiliki hamparan pasir
putih yang memanjang sepanjang lembah perbukitan karang dengan garis pantai
sepanjang kurang lebih 1 kilometer. Air yang jernih berwarna kehijauan dengan
pasir putih dibibir pantai dan dasar laut menciptakan pesona air kehijauan yang
menyejukan mata setiap pengunjungnya.
Pantai ini bagaikan surga kecil di ujung Selatan Indonesia yang berbatasan langsung dengan Timor Leste. Pantai ini berlokasi di Kelurahan Maritaing Kecamatan Alor Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pantai ini bagaikan surga kecil di ujung Selatan Indonesia yang berbatasan langsung dengan Timor Leste. Pantai ini berlokasi di Kelurahan Maritaing Kecamatan Alor Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Terdapat bukit bebatuan karang
berlubang yang terkikis oleh ombak sepanjang waktu, anda dapat menikmati
pemandangan indah dari sini yang disebut oleh masyarakat sekitar dengan nama
"Batu Lobang".
Pantai ini yang indah ini tidak banyak
pengunjung yang datang mengingat jaraknya yang sangat jauh dari pusat ibukota
Kalabahi, dan perjalanan membutuhkan waktu yang lama dan medan yang berat.
Biasanya hanya menggunakan kendaraan seperti Jeep dan Hartop yang bisa
menjangkau lokasi.
Untuk menjangkau lokasi, jika berasal
dari luar daerah NTT anda harus menggunakan kapal ferry ke Dermaga Kalabahi
atau dengan menggunakan pesawat terbang menuju Bandara Mali dari Kupang,
ibukota Provinsi NTT.
Selanjutnya dari Kalabahi, anda harus
menggunakan bis angkutan umum atau menyewa kendaraan menuju Kelurahan Maritaing
di Kecamatan Alor Timur. Dari pusat Maritaing anda masih harus melanjutkan
perjalanan dengan menggunakan motor atau kendaraan khusus perbukitan 4WD dengan
menempuh waktu sekitar 50 menit menuju Desa Elok. Sebaiknya anda ditemani warga
setempat untuk menuju lokasi pantai sebagai pemandu jalan agar tidak tersesat.
Di pantai ini, pengunjung juga dapat
langsung membeli ikan dari nelayan setempat yang ditawarkan dengan harga yang
sangat murah. semua ikan yang dijajakan masih sangat segar dan bersih.
Pantai Maimol
Pantai Maimol mempunyai jarak yang
kurang lebih sekitar 8 km dari kota Kalabahi. Maimol sebagai kampung nelayan
tradisional, memiliki potensi cukup baik guna menjadi penghasil ikan di wilayah
kabupaten Alor. Pantai ini tepat berada di Teluk Benlelang sehingga memiliki
ombak yang tenang dengan air yang jernih.
Hamparan pasir putih dengan garis
pantai hampir sekitar 1 kilometer memberikan keindahan tersendiri untuk mata
pengunjung. Disekitar lokasi sudah terdapat tempat perisitirahatan berupa
kursi-kursi dari bambu tepat di bawah rindangnya pepohonan kelapa dan beringin
dan juga sudah tersedia toilet bagi pengunjung.
Anda juga dapat langsung membeli ikan
hasil tangkapan para nelayan setempat yang menjajakan hasil tangkapannya untuk
dijual di pesisir pantai. Akses transportasi cukup mudah menuju lokasi dengan
menggunakan ojek ata angkutan kota dari pusat kota dengan tarif 5.000 rupiah.
Pulau Kepa
Pantai di Pulau Kepa, menawarkan kelegaan bagi mereka yang penat dengan keriuhan. Pulau ini memiliki hamparan pasir putih selembut tepung dan lautan biru jernih yang jauh dari keramaian. Memandang laut di Alor dari pantai Pulau Kepa, ketenangan terasa menenteramkan jiwa.
Lautan jernih terlindung dalam barisan
perbukitan kokoh di pulau-pulau sekitarnya. Gelombang kecil mengalun lamban
bersama perahu-perahu nelayan yang sesekali melintas, ikan-ikan sebesar betis
pun tak enggan bermain hingga ke bibir pantai.
Pulau Kepa berjarak sekitar 12
kilometer dari pusat Kota Kalabahi dan dapat ditempuh dalam waktu 10 menit
berperahu motor dari Dermaga Alor Kecil. Dari Bandara Kalabahi di Alor, Pulau
Kepa masih berjarak 1,5 jam perjalanan dengan mobil dilanjutkan dengan perahu.
Pulau Kepa ibarat dunia yang
terlupakan oleh laju peradaban. Sentuhan modernitas masih begitu minim. Tak ada
jalan beraspal, kendaraan bermotor, ataupun warung yang menjual makanan.
Penduduknya pun masih sedikit. Perairan Pulau Kepa masuk dalam taman laut Teluk
Mutiara yang merupakan salah satu kawasan taman laut terindah didunia dengan
kekayaan keanekaragaman hayati biota laut terbaik didunia.
Namun, suasana inilah yang
menghadirkan eksotisme dan justru menjadi salah satu daya tarik Kepa. Hal ini
rupanya juga disadari pemilik La P’tite Kepa, satu-satunya penginapan dan
penyedia jasa penyelaman di pulau itu. Penginapan milik pasangan asal Perancis itu
didesain seperti perkampungan tradisional khas Alor, dibangun tepat di atas
tebing di pinggir pantai. Cottage yang ada berjumlah lima buah dan mampu
menampung sampai dengan 100 orang.
Pondok-pondok itu berbahan bambu dan
beratap rumbia dengan tarif di bawah Rp 500.000 per malam. Meski sederhana,
penginapan ini nyaris penuh sepanjang tahun dengan jumlah tamu 300-400 orang
per tahun. Sebagian besar tamunya adalah turis mancanegara, terutama dari
Perancis dan Jerman. Untuk memastikan mendapat kamar di La P’tite Kepa,
sebaiknya memesan jauh-jauh hari sebelumnya.
Pulau Rusa
Untuk menjangkau lokasi, anda harus
menggunakan jasa speedboat mengingat jaraknya cukup jauh dari pusat ibu
kota. Konon menurut kepercayaan, jika ingin mengunjungi dan berburu rusa,
maka kita harus ditemani oleh salah seorang pemangku adat/tuan tanah.
Sebelum melaksanakan aktivitas disini,
terlebih dahulu harus dilakukan upacara adat dan memohon ijin kepada tuan tanah
tersebut. Jika tuan tanah tersebut mengatakan hanya boleh menangkap 1 ekor
rusa, maka hasil tangkapan hanya akan berjumlah 1 ekor, tidak lebih.
Pantai Mali
Pantai Mali berada di Desa
Kabola Kecamatan Teluk Mutiara dengan jarak 10 KM dari kota Kalabahi.
Pantai ini menyajikan air yang tenang dengan pasir
putih dan taman wisata alam laut yang indah serta rimbunan pohon
kelapa yang syarat berbuah.
Dari pantai ini dapat
dilihat pulau Sika yang sangat indah dan terdapat sebuah kuburan
tua dan keramat. Objek ini dapat dijangkau dengan angkutan umum dengan
intensitas sedang, ojek mobil probadi atau sewaan.
Dari pantai mali sekitar 3 km dapat
dilihat suatu pemandangan alam hutan nostalgia dimana para pengunjungnya
diberikan anakan tanaman untuk ditanam sekitar lokasi dengan mencantumkan
namanya pada pohon tersebut. Pada hutan ini juga terdapat sebuah mata air yang
sejuk dibawah rerimbunan pohon kenari dan cendana yang indah
Taman Laut Pantar
Taman Laut Pantar terletak di kawasan Pulau Pantar. Keindahan dan keunikan alam bawah laut Selat Pantar sangat menakjubkan. Bahkan jika dibandingkan dengan Taman Laut Komodo di NTT, Berau di Kalimantan Timur, Bunaken di Sulawesi Utara dan Raja Ampat di Papua, Selat Pantar masih tetap yang terbaik, meski selama ini untuk diving, taman laut Komodo, Bunaken, Berau, dan Raja Ampat lebih populer, tapi di mata para diver kelas dunia taman laut Selat Pantar yang terletak di Kabupaten Alor, Provinsi
Nusa Tenggara Timur, lebih unggul karena keindahannya yang menakjubkan. Konon terindah setelah taman laut Kepulauan Karibia. Banyak wisatawan asing yang pernah ke Alor terkagum-kagum. Sebab, selain dimanjakan keindahan taman lautnya, mereka juga menemukan fenomena taman laut tersebut langka dan sangat menarik. Makanya, wajar jika wisata bahari Alor dengan panorama bawah laut yang spefisik di Selat Pantar menjadi primadona dan pemikat bagi para diver kelas dunia dari Amerika, Australia, Austria, Inggris, Belgia, Belanda, Jerman, Kanada, Selandia Baru, dan beberapa negara di Asia.
Fenomena
Air Laut Dingin di Alor
Kepulauan di Alor terdiri dari dua
pulau besar, Alor dan Pantar yang mengapit gugusan pulau-pulau kecil dalam
Selat Kumbang atau warga setempat menyebut dengan mulut kumbang. Selat ini
terletak antara Pulau Alor tepatnya di Desa Alor kecil dan Pulau Kepa.
Menurut informasi, setiap tahunnya di
bulan Mei dan September selama 2-3 hari berturut-turut, terjadi fenomena
perubahan suhu air
laut menjadi dingin pada siang dan malam hari. Perubahan
suhu air laut menjadi dingin ditandai dengan datangnya gerombolan ikan
lumba-lumba dan burung pemakan ikan.
Gerombolan lumba-lumba tersebut mulai
bermain diselat kecil antara Pantai Alor Kecil dan Pulau Kepa. Selang waktu dua
jam dari gejala awal tersebut, dari bagian tanjung perairan laut Alor Kecil
muncul penguapan air laut. Penguapan tersebut menandakan suhu air laut mulai
dingin yang berawal dari dasar tengah laut di wilayah Tanjung kemudian merata
hingga permukaan laut menjangkau sampai di pesisir pantai Makasar, Desa Alor
kecil.
Masyarakat dengan menggunakan perahu
dan memegang tombak kecil serta jala telah siaga dilaut tersebut. Biasanya jika
air laut telah berubah menjadi suhu dingin, maka ikan-ikan dari dasar akan
pingsan karena tidak tahan dengan dinginnya suhu air laut yang berubah secara
tiba-tiba. Ikan-ikan tersebut akan naik mengapung di permukaan air laut. Saat
ikan-ikan mulai terapung, masyarakat yang telah siaga dengan perahu menuju
lokasi ikan-ikan tersebut untuk menangkapnya baik dengan jalan maupun tombak.
Sumber : http://tourism.nttprov.go.id
info yg sangat bermanfaat, memang wisata di pulau alor tiada dua nya
ReplyDeleteReklamasi Hotspot
Kalabahi Cyber