Thursday, March 10, 2016

Destinasi Wisata Bahari di Manggarai Timur, NTT



Pantai Cepi Watu

Pantai Cepi Watu berada di Desa Nanga Labang, Kecamatan Borong, sekitar 3 km dari kota Borong, Ibukota Kabupaten Manggaraai Timur. Pantai Cepi Watu memiliki hamparan pasir putih di sepanjang bibir pantai yang membentang sepanjang 3.5 km dari arah barat sampai ke timur hingga ke muara sungai Wae Bobo. Pantai ini cukup unik karena pada musim barat sebagian bibir pantai di bagian barat dipenuhi oleh hamparan batu, namun pada musim timur pantai ini kembali ditutupi oleh pasir putih.

Hamparan bebatuan yang sangat banyak di pantai ini kemudian yang menjadi dasar penamaan pantai ini, Cepi Watu. Keunikan lain yang dimiliki yaitu di bibir pantai di bagian barat terdapat mata air tawar yang mengalir dari antara bebatuan. Air ini sejak lama dikonsumsi oleh masyarakat di sekitar pantai untuk keperluan rumah tangga dan untuk hewan ternak. Keindahan pantai ditunjang oleh air laut jernih dan membiru, membentang luas menjadikan Cepi Watu pantai yang eksotis dan romantis.



Rimbunnya pepohonan di sepanjang pantai membuat udara terasa sangat sejuk dan segar. Pada hari libur pantai ini banyak dikunjungi oleh wisatawan untuk berenang, memancing, bermain di pantai atau sekedar menikmati udara segar dan pemandangan pantai bersama keluarga dan teman-teman. Saat berkunjung ke Cepi Watu anda tidak perlu khawatir dengan makanan atau minuman karena di Cepi Watu telah tersedia penjual makanan dan minuman yang cukup memadai untuk keperluan anda.


Aksesibilitas:
Pantai Cepi Watu berada di lokasi yang sangat strategis karena hanya berjarak sekitar 3 km dari kota Borong dan dapat ditempuh dalam waktu 5 menit dengan menggunakan kendaraan. Apabila anda merencanakan perjalanan dari Ruteng maka waktu yang butuhkan untuk mencapai obyek wisata Cepi Watu sekitar 1.5 jam dengan berkendaraan. Pantai Cepi Watu sangat mudah dijangkau dengan menggunakan semua jenis kendaraan atau dengan berjalan kaki dari kota Borong. Kondisi jalan yang cukup bagus membuat Cepi Watu dapat dikunjungi sepanjang musim. Namun demikian kami tetap merekomendasikan agar anda datang berkunjung pada musim kemarau karena cuaca di pantai yang cukup cerah, dengan udara pantai yang segar sehingga anda dapat menikmati moment special ini dan liburan anda terasa sangat sempurna.

Pantai Mbalata

Pantai Mbalata terletak di Desa Watunggene, Kecamatan Kota Komba. Pantai Mbalata menawarkan pesona pantai berpasir putih, laut biru yang jernih, alam pegunungan dan padang penggembalaan yang terbentang luas hingga ke bibir pantai. Perpaduan alam yang indah ini menjadikan pantai Mbalata sangat diminati oleh wisatawan. Hamparan pasir di sepanjang bibir pantai membentang sepanjang 5 km dari arah timur hingga ke muara sungai wae Wole di sebelah barat.


Sebelum memasuki kawasan pantai, pengunjung akan dimanjakan oleh pemandangan indah di areal persawahan yang diselingi oleh barisan pepohonan lontar di antara pematang sawah dan aktivitas petani yang sedang bekerja di sawah. Kita juga bisa menyaksikan beberapa petani yang sedang memanjat pohon lontar untuk mengambil air nira untuk diminum sebagai tuak atau diproses terlebih dahulu melalui penyulingan secara tradisional untuk kemudian dijadikan arak atau disebut Sopi oleh warga setempat.
Aktivitas yang dapat dilakukan antara lain, berenang, berselancar, memancing, dan bermain di pantai. Saat ini di Mbalata telah tersedia 5 buah cottages yang dikelola oleh pihak swasta untuk wisatawan yang hendak menginap.

Aksesibilitas :
Pantai Mbalata terletak di Desa Watunggene dan berjarak sekitar 2km dari Wae Lengga, kota kecamatan Kotakomba atau sekitar 30km dari Borong dan dapat ditempuh dalam waktu 45 menit dengan berkendaraan. Kondisi jalan menuju pantai Mbalata cukup bagus dan bisa dijangkau oleh semua jenis kendaraan. Karena hanya berjarak 1km dari jalur utama trans Flores

Pantai Watu Pajung

Pantai Watu Pajung terletak di Pota Kota, Kecamatan Sambi Rampas, tepatnya berada sekitar 10 km di sebelah timur Pota kota Kecamatan Samb

i Rampas. Memiliki hamparan pasir putih di sepanjang pantai, di beberapa bagian terdapat batu karang yang berdiri anggun & kokoh membelakangi perbukitan yang hijau ditumbuhi pepohonan. Di bagian timur Watu Pajung terdapat padang yang cukup luas, sementara di bagian barat terdapat lahan persawahan milik warga setempat. Kombinasi alam nan indah ini membuat Watu Pajung sangat menakjubkan. Dinamai Watu Pajung karena di tepi pantai terdapat sebuah batu karang yang berdiri menghadap ke laut, menyerupai payung yang sedang mengembang. Dalam bahasa Manggarai Watu berarti batu dan
Pajung berarti Payung. Batu ini berwarna hitam, diatasnya ditumbuhi pohon benalu.Perairan di pantai ini umumnya tenang dan sangat cocok untuk aktivitas seperti berenang, snorkeling dan diving. Waktu yang tepat untuk berkunjung adalah pada sore hari saat matahari terbenam dimana semburan sinar matahari yang berwarna kuning kemerahan menyapu bibir pantai yang mengkilat dan membuat batu karang berwarna kuning keemasan memamerkan pesona pantai yang sangat indah.
Aksesibilitas :
Perjalanan menuju Watu Pajung dapat ditempuh dari Borong melewati Bealaing,
Watunggong, Lengko Ajang, Pota dan selanjutnya ke Watu Pajung, menempuh perjalanan sepanjang 140 km dengan waktu tempuh 6,5 jam. Kondisi jalan yang dilalui cukup menantang sehingga waktu tempuh bisa menjadi lebih lama dari perkiraan. Sebaiknya menggunakan kendaraan berderek sehingga membantu kelancaran perjalanan


Teluk Ninge


Merupakan sebuah bekas kampung tua yang bernama kampung Ninge. Kampung ini tenggelam setelah diterjang tsunami yang diperkirakan terjadi pada tahun 1918. Konon, tsunami yang menenggelamkan kampong Ninge ini menyisakan banyak kisah menarik berupa legenda yang diwariskan masyarakat setempat secara turun temurun.
Menurut legenda tersebut, kampung ini tenggelam karena dulu terjadi perang antara manusia melawan makhluk halus yang mempersenjatai diri dengan ikan untuk memperebutkanwilayah di sebuah mata air yang terdapat di dekat gerbang menuju kampung tersebut.
Dalam perang tersebut manusia kalah melawan makhluk halus tersebut, sehingga mereka bias menguasai wilayah kampong tersebut dan menerjangnya dengan air bah. Ada kisah lain dari bencana Tsunami ini, konon ada seorang perempuan tua yang melarikan diri ke pegunungan sambil menggendong seorang anak kecil di punggungnya. Namun, malang tak dapat ditolak dan untung tak dapat diraih, sesampai di lereng gunung perempuan tersebut menengok ke belakang dan meratapi kampung halaman dan sanak keluarganya yang diterjang tsunami, seketika itu dia berubah menjadi batu. Batu yang dipercaya sebagai manusia tersebut hingga kini masih ada dan masyarakat setempat menamainya Watu Ende Aji (Batu Ende Aji) sesuai nama dari perempuan tua tersebut.
Bagaimanapun dahsyatnya bencana tsunami tersebut dan cerita legenda yang menyertainya, namun hingga saat ini di dalam laut tempatkampung itu dulu tenggelam, hanya menyisakan puing-puing reruntuhan bekas bangunan rumah seperti tiang penopang rumah dan kumpulan batu yang merupakan bekas tempat persembahan kepada leluhur di tengah kampung (compang), serta pecahan gerabah dan mangkuk yang kini telah menjadi rumah terumbu karang. Daerah bekas kampung Ninge saat ini menjadi sebuah tempat diving dan snorkling dengan pemandangan bawah laut yang menakjubkan. Hal ini membuat pengalaman berlibur anda semakin menarik.
Transportasi
Teluk Ninge dapat ditempuh dengan memulai perjalanan dari Ruteng atau dari Borong. Apabila dari Ruteng melewati Reo dan selanjutnya menuju Dampek. Sedangkan dari Borong melewati Benteng Jawa lalu menuju Dampek. Dari Dampek berjalan kaki di sepanjang pantai sejauh 1 Km dalam waktu 15 menit. Jarak dari Ruteng menuju Dampek sekitar 70 Km dengan waktu tempuh 2 jam. Sementara dari Borong sejauh 100 Km dengan waktu tempuh sekitar 2,5 jam. Kondisi jalan yang dilalui cukup bagus dan bisa ditempuh dengan mobil atau sepeda motor



Pantai Laing Lewe


Pantai Laing Lewe terletak di Kampung Dampek, Kecamatan Lamba Leda. Pantai ini memiliki pasir putih yang bersih, lautan biru dan jernih serta pemandangan pantai yang sangat indah. Karena keindahannya, pantai Laing Lewe menjadi obyek wisata yang banyak menarik minat warga untuk berkunjung ke sana untuk berekreasi sambil berenang, memancing, atau menikmati pemandangan pantai.

Di sekeliling pantai terdapat hutan yang rimbun dan ditumbuhi banyak pohon cemara yang mengeluarkan aroma yang segar saat dihembus angin. Hal ini membuat udara di tepi pantai terasa sangat sejuk dan setiap orang yang berkunjung ke sana pasti merasa nyaman.

Transportasi
Pantai Laing Lewe berada di sebelah utara Kaupaten Manggarai Timur, yaitu di kampung Dampek, Kecamatan Lamba Leda. Pantai Laing Lewe dapat ditempuh dari Ruteng atau Borong. Apabila dari Ruteng melewati Reo dan selanjutnya menuju Dampek. Sedangkan dari Borong melewati Benteng Jawa lalu menuju Dampek. Dari Dampek menyewa perahu motor menuju Pantai Laing Lewe dalam waktu 15 menit. Jarak dari Ruteng menuju Dampek sekitar 70 km dengan waktu tempuh 2 jam. Sedangkan dari Borong sejauh 100km dengan waktu tempuh sekitar 2,5 jam. Kondisi jalan yang dilalui cukup bagus dan bisa ditempuh dengan mobil atau sepeda motor

 Sumber : http://tourism.nttprov.go.id

No comments:

Post a Comment