Pantai Oetune
Pantai
Oetune memiliki sedikit keunikan. Menurut beberapa pengunjung yang datang di
sana, Pantai Oetune lebih baik daripada Pantai Kuta di Bali dan Pantai Senggigi
di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Bedanya, Pantai Kuta dan Senggigi
sudah sangat terkenal karena dikelola secara profesional. Sementara Pantai
Oetune di wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan masih dibiarkan alami. Untuk
sampai ke Pantai Oetune, dibutuhkan waktu lebih kurang 2,5 jam perjalanan dari
Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur
Pantai Oetune merupakan pantai
selatan. Untuk menuju lokasi itu, pengunjung harus melintasi jalur lintas
selatan yang diresmikan Presiden Soeharto awal 1990-an. Kondisi jalan yang
mulus dan lebar memudahkan siapa saja bisa sampai ke lokasi wisata yang belum
lama terkuak ke publik itu. Memasuki gerbang menuju Pantai Oetune, tampak
beberapa lopo (rumah khas warga Kabupaten TTS) berjejer rapi di antara pohon
lontar dan kasuari (casuarina equasetifolia). Jumlahnya lebih kurang 7–9 lopo
dengan satu lopo induk di tengah.

Di antara pohon-pohon kasuari itu,
pemerintah setempat menempatkan bangku-bangku yang bisa dimanfaatkan pengunjung
untuk duduk sambil memandangi luasnya pantai selatan. Sementara itu, di antara
lopo dan rimbunnya pohon lontar tumbuh rumput hijau. Di lokasi objek wisata itu
juga dibangun sarana MCK (mandi, cuci, dan kakus) permanen dan terdapat satu
unit sumur air tawar. Sayang, tidak ada petugas yang menjaga sehingga MCK itu
tidak terawat. Pemkab setempat mungkin belum berpikir untuk menarik PAD dari
objek wisata tersebut sehingga tempat itu dibiarkan apa adanya.
Anda yang baru pertama ke lokasi
wisata itu jangan lupa untuk membawa perbekalan yang cukup. Sebab, di objek
wisata itu belum ada warung. Yang ada hanya kelapa yang dijajakan warga
setempat dan juga jagung goreng yang dijajakan anak-anak yang tinggal tidak
jauh dari lokasi wisata itu. Ada juga kios-kios kecil yang menjajakan sejumlah
makanan instan.

Tidak cuma itu, Pantai Oetune meliki
sedikit keunikan. Di pasir yang membentang, terdapat corak seperti orang
membatik yang terbentuk dari butir-butir pasir.

Pantai ini masih sangat asri dan alami
dan pantai landai berpasir putih sepanjang puluhan km, dengan gulungan ombak
4-7 gulungan yang cocok untuk selancar dan saat ini sudah banyak wisatawan baik
dari Kabupaten TTS maupun dari luar. Dan pada akhir pekan maupun liburan
banyak dikunjungi wisatawan atau sekedar rekreasi keluarga saat ini dipantai
Oetune sudah dibangun fasilitas-fasilitas pendukung seperti lopo-lopo atau
pondok berteduh. Pantai Oetune berjarak 70 km arah Selatan Kota Soe dan dapat
ditempuh ± 1,5 jam dengan menggunakan mobil rental, angkutan pedesaan maupun
motor ojek.
Pantai Kolbano

Saat ini kerikil berwarna ini sudah
sangat terkenal dan sudah dieksploitasi dan sudah dikirim keberbagai daerah.
Tetapi banyak wisatawan yang tidak bisa menikmati atau mandi di pantai kolbano
disebabkan arus atau gelombang yang cukup besar dan kedalamannya yang cukup
curam.
Dipantai kolbano juga terdapat sebuah
bongkahan batu besar berbentuk seperti kepala singa atau kepala manusia yang
disebut Fatu Un dan menjadi keunikan tersendiri. Pantai Kolbano berjarak ± 80
km arah selatan Kota Soe dan dapat ditempuh ± 1,5 jam s/d 2 jam dengan
menggunakan angkutan umum, rental mobil maupun motor ojek.
Sumber : http://tourism.nttprov.go.id
No comments:
Post a Comment