Pantai Watohari
Pantai Watohari merupakan sebuah
hamparan pantai berpasir putih dengan panjang garis pantai ± 500 meter, dan
lebar 30-50 meter. Berpasir halus, terdapat gelombang berbuih putih, serta
ditumbuhi tanaman pandan sepanjang pantai.
Menurut legenda setempat, di pinggir
Pantai Watohari terdapat 2 buah batu berwarna hitam yang konon merupakan
perubahan wujud dari 2 orang kakak-beradik yang muncul dari laut pada malam
hari. Ketika kedua kakak-beradik tersebut melangkah menuju darat, tiba-tiba
terdengar kokok ayam jantan di sekitar pantai. Mereka terkejut dan sekejap
berubah wujud menjadi 2 buah batu. Sejak peristiwa tersebut, masyarakat lokal
menyebut tempat tersebut dengan nama Watohari, yang berarti batu keramat dari
laut (wato = batu, hari = keramat dari laut).
Pantai ini terletak di Desa Watohari,
dapat ditempuh dari Menanga, Ibukota Kecamatan Solor Timur, dalam waktu 25
menit. Sedangkan dari Larantuka menuju Menanga dapat menggunakan motor laut
selama 1 jam 30 menit dengan jadwal pelayaran setiap hari.
Pantai Labawain
Merupakan sebuah hamparan pantai
berpasir putih dengan panjang garis pantai ± 200 meter dan lebar 20-30 meter.
Terletak di Desa Lamawai, Kecamatan Solor Barat, dapat dicapai dari Menanga
selama 30 menit menggunakan kendaraan bermotor.
Cocok untuk aktivitas wisata pantai
seperti piknik keluarga, mandi, berenang, menyelam, fotografi, menyusuri
pantai, dan sebagainya. Pantai ini terletak di Desa Lamawai, Kecamatan
Solor Barat, dapat dicapai dari Menanga selama 30 menit menggunakan kendaraan
bermotor.
Pantai Neren Watotena
Keunikan pantai yang berjarak 3 jam
dengan perahu motor dari Larantuka, ibukota Kabupaten Flores Timur ini, adalah
pasir putih dan batu magma. Gumpalan batu magma yang beraneka bentuk dan forma
yang menghiasi bibir pantai memberikan kesan kecantikan pada pantai Watotena
berbeda dengan pantai-pantai di daratan Flores.
Beberapa lekukan batu magma yang condong ke arah laut, dengan beberapa buah pondok payung yang dibuat dari bahan lokal, bamboo dan ilalang menyuguhkan keindahan dan kenyamaanan bagi pengunjung pantai ini. Duduk di pantai Watotena, pemandangan lepas tertuju ke pulau Lembata dan Solor yang lagi-lagi membawa kesan akan pesona pantai ini yang kian artistik dan fantastis.
Deraian ombak yang membias sendu,
dengan hawa sejuk, dihiasi oleh Gunung Ile Boleng bagian utara Watotena pun
menjadi pemandangan yang menarik bila dijadikan pemotretan.
Tepat di dekat pantai dibangun
beberapa buah pondok yang dijadikan sebagai tempat berjualan. Siapa yang
mendaratkan kaki di pantai ini tentu akan merasa betah.
Pantai Watotena yang jernih dan
bening, berpasir yang putih mengkilap dan dihiasi oleh batu bermagma yang
mengapiti bibir pantai ini tentu akan sangat tepat bila dijadikan destinasi
unggulan wisata di wilayah timur Flores.
Pantai Paihaka
Tempat penggalian dan penelitian
tulang manusia dan periuk tanah kuno yang berusia sekitar 2000 tahun. Ditemukan
oleh arkeolog Prancis di Pantai Paihaka, desa Waibao - Kecamatan Tanjung
Bunga pada tahun 2010. Dapat ditempuh dengan transportasi darat maupun laut
dengan jarak tempuh 2,5 jam perjalanan dari kota Larantuka.
Keindahan Pantai Oa dan Rako
Salah satu destinasi wisata bahari yang menawan adalah
Pantai Oa di Kecamatan Wulanggitang. Pantai selatan berpasir putih halus dan
luas serta berombak tenang ini bersebelah dengan Pantai Rako yang mempunyai
karakter pantai yang sama. Potensi pantainya akan terlihat begitu Anda memasuki
kawasan ini. Belum banyak dijamah menjadikan pantai-pantai ini begitu privat
dan sangat bersih dari sampah-sampah plastik. Masyarakat lokal yang sangat
ramah dan terbuka saat dikunjungi adalah salah satu aset yang siap untuk
dikembangkan di sana.
Kendalanya saat ini hanya akses jalan
menuju ke sana dari desa terdekat. Meski kendaraan besar semacam bus kayu –
demikian masyarakat lokal menyebut truk yang difungsikan sebagai angkutan orang
– dapat melaluinya, karena badan jalan yang rusak berat di banyak bagian, bila
musim kering, debu beterbangan mengiringi setiap kendaraan yang lewat. Bila
musim hujan, jalanan menjadi liat karena berlumpur. Namun bagi para penikmat
wisata petualangan, kendala tersebut rasanya tidak ada apa-apanya bila sudah
sampai dan melihat keindahan kedua pantai tersebut.
Akses ke
lokasi dari Maumere, hanya berjarak ± 97km untuk sampai di desa Boru,
ibukota Kecamatan Wulanggitang. Bila dari Larantuka, perjalanan ditempuh hanya
± 51km. Dari pasar desa Boru, ikuti saja jalur menuju ke selatan menuju desa Oa
untuk mencapai Pantai Rako dan Oa. Jalan sepanjang ± 22km inilah yang sebagian
besar belum diperhatikan pemerintah daerah untuk segera diperbaiki meskipun
sudah cukup parah kerusakannya. Saat menelusuri jalan, perhatikan bahwa Anda
harus lurus bila menjumpai pertigaan pertama (ke kiri menuju ke Gunung
Lewotobi).
Setelah melewati enam jembatan di sepanjang jalan ini, sampailah di pertigaan kedua dimana kita harus belok ke kiri.
Setelah melewati enam jembatan di sepanjang jalan ini, sampailah di pertigaan kedua dimana kita harus belok ke kiri.
Berjarak ± 2km dari ujung pertigaan
tadi, Pantai Rako yang pertama Anda akan jumpai. Pantai Oa, dalam bahasa lokal
berarti “wanita“, berada di balik bukit karang sebelahnya. Dari sini, terlihat
kemegahan gunung api Lewotobi di latar belakang. Karena ketiadaan fasilitas
warung makan dan sejenisnya, membawa perbekalan yang dibutuhkan selama
berwisata di sana sejak dari berangkat sangat disarankan.
Pantai Deri
Kecamatan Ile Boleng yang terletak di
bagian tenggara Pulau Adonara memiliki koleksi pantai-pantai dengan topografi dan
panorama alam yang indah karena kombinasi antara ombak dan jenis pasir yang
berbedabeda seperti : pasir putih, merah, ungu dan hitam. Bagi anda pencinta
wisata pantai, berikut adalah obyek wisata pantai yang dapat dikunjungi seperti
: pantai Longot, pantai Neren Watotena, Pantai Wera Mean dan Pantai Deri.
Kegiatan wisata pantai ini dapat
dikombinasikan dengan wisata lainnya seputar area tersebut seperti wisata
budaya di desa Lamahelan dan desa Harubala serta wisata mendaki gunung berapi
Ile Boleng. Dapat dijangkau dengan menggunakan transportasi laut dan darat dari
Kota Larantuka dengan jarak tempuh + 3 jam perjalanan.
Pulau Solor
Obyek wisata yang dapat dikunjungi
antara lain : situs peninggalan Portugis dari abad XV benteng Hendriques di
desa Lohayong, ladang pembuatan garam di desa Lohayong dan desa Menanga, Pantai
kembar di Watohari dan Lamawai dengan kekhasan buih ombak laut selatan serta
ditumbuhi oleh tanaman pandan, habitat rusa liar di bukit Lebao Alen. Hal ini
diperkayai lagi dengan atraksi budaya lokal di desa sekitarnya.
Koleksi keindahan alam dan keunikan
budaya di Pulau Solor juga dapat ditemukan pada bagian lain dari pulau ini yang
tersebar di seputar wilayah Kecamatan Solor Selatan dan Kecamatan Solor Barat.
Daerah tujuan wisata yang dapat
dikunjungi antara lain : pertunjukan budaya di desa Sulengwaseng, pasar
tradisional yang masih mengenal sistem barter di Ena Tukan dan keindahan
panorama pantai berpasir putih dengan air lautnya yang tenang di sepanjang
daerah Riangsunge dan Wakarua.
Sangat cocok untuk kegiatan piknik,
berenang, snorkeling dan memancing. Kombinasi perjalanan menggunakan
transportasi laut dan darat dari kota Larantuka dapat mencapai tempat-tempat
tersebut dengan jarak tempuh +- 3 jam.
Panorama Pulau Konga
Pulau Konga merupakan salah satu pulau
kecil di ujung Timur Pulau Flores, yang konon kaya akan mutiara.
Pulau ini dapat ditemui bila anda melakukan perjalanan darat dari Maumere - Larantuka. Ada beberapa spot menarik yang bisa dijadikan sebagai tempat untuk mengambil gambar, disepanjang jalan trans Larantuka - Maumere tepatnya di kilometer 35. Anda akan disuguhkan pemandangan yang sangat indah karena anda tidak hanya melihat pulau Konga, tapi anda juga dapat melihat panoranama gunung Lewotobi.
Pulau ini dapat ditemui bila anda melakukan perjalanan darat dari Maumere - Larantuka. Ada beberapa spot menarik yang bisa dijadikan sebagai tempat untuk mengambil gambar, disepanjang jalan trans Larantuka - Maumere tepatnya di kilometer 35. Anda akan disuguhkan pemandangan yang sangat indah karena anda tidak hanya melihat pulau Konga, tapi anda juga dapat melihat panoranama gunung Lewotobi.
Pantai Kahale
Senyap tanpa hiruk pikuk perkotaan,
hati damai memandang sekelilingnya seiring dengan teriakan memuja keagungan
ciptaan Tuhan.. Mungkin itu sebutan yang tepat untuk pantai Kahale. Hal ini dikarenakan letak pantai ini persis
di batas terakhir pengaspalan jalan (masih adal lanjutan jalan yang belum di
aspal). Pantai ini terletak di Kecamatan Tanjung Bunga Kabupaten Flores Timur.
Dengan hamparan pasir putih diantara rimbunan bakau serta barisan pohon kelapa
yang menambah eksotis. Terlebih lagi letaknya tepat di teluk Tanjung Bunga,
dimana pengujung dapat menikmati hijaunya hutan bakau yang mengintari setiap
sudut teluk tersebut (sekedar info; ada dua teluk di Tanjung Bunga, pertama di
bagian timur dan satu lagi bagian barat). Nah, pantai Kahale ini terletak di
teluk bagian timur, yang artinya jika pengunjung mengawali perjalanannya dari arah
Kota Larantuka, maka teluk pertama yang dijumpai adalah teluk bagian timur.
Karena letaknya lumayan jauh dari
pusat kota Larantuka, maka saran pertama adalah alangkah baiknya menggunakan
kendaraan roda dua (Sepeda Motor) untuk mempersingkat waktu dan mengingat
kondisi jalan yang cukup memprihatinkan (namun bagi saya, seorang petualang
tidak pernah memikirkan hal itu).
Saran berikutnya, jika bukan berasal
dari Flores Timur maka gunakan dan manfaatkan aplikasi Google Earth.
Jika memulai dari Kota Larantuka, maka
bergeraklah ke arah timur, melintasi Bandara Gewayantana (desa Wato witi), di
penghujung desa Wato witi ada sebuah simpang tiga. Simpang yang lurus dari arah
Larantuka adalah menuju desa Muda Keputu, dan simpang atau belokan ke arah
Pantai adalah menuju desa Delang. Simpang yang harus dilalui adalah yang menuju
arah pantai atau ke arah desa Delang.
Susuri terus jalan aspal tersebut. Setelah keluar dari desa Delang, Pelancong akan terkesima dengan pesona barisan indahnya pantai sepajang perlajanan hingga melewati desa Waimana I dan desa Waimana II. Setelah melewati desa Waimana II hingga melintasi desa Welo, dan jika pelancong telah tiba di sebuah simpang tiga, maka di situlah letak teluk pertama yang dimaksud. Simpang yang lurus dari arah desa Welo, akan menuju ibu kota kecamatan Tanjung Bunga Flores Timur. Sedangkan simpang menuju arah bawah atau ke arah pantai,akan menuju Pantai Kahale. Jadi sekiranya pelancong sudah bisa memilih jalan simpang mana yang harus disusuri. Sepanjang perjalanan ke pantai Kahale ( mulai dari simpang jalan ), yang disusuri adalah pinggir atau pesisir teluk pertama tersebut dan pelancong akan berdecak kagum akan keindahan teluk seperti yang digambarkan di atas.
Susuri terus jalan aspal tersebut. Setelah keluar dari desa Delang, Pelancong akan terkesima dengan pesona barisan indahnya pantai sepajang perlajanan hingga melewati desa Waimana I dan desa Waimana II. Setelah melewati desa Waimana II hingga melintasi desa Welo, dan jika pelancong telah tiba di sebuah simpang tiga, maka di situlah letak teluk pertama yang dimaksud. Simpang yang lurus dari arah desa Welo, akan menuju ibu kota kecamatan Tanjung Bunga Flores Timur. Sedangkan simpang menuju arah bawah atau ke arah pantai,akan menuju Pantai Kahale. Jadi sekiranya pelancong sudah bisa memilih jalan simpang mana yang harus disusuri. Sepanjang perjalanan ke pantai Kahale ( mulai dari simpang jalan ), yang disusuri adalah pinggir atau pesisir teluk pertama tersebut dan pelancong akan berdecak kagum akan keindahan teluk seperti yang digambarkan di atas.
Pulau Meko
Pulau Meko yang terletak tidak jauh dari Selat Boleng, merupakan pantai menawan yang terlihat sebagai pulau pasir timbul. Pulau ini merupakan destinasi wisata yang dapat dikuinjungi dengan menggunakan kapal laut, yang diarahkan
memutar agak jauh karena kedalaman yang tidak mencukupi untuk dilalui kapal di
sekitar pulau pasir dan pulau-pulau kecil lainnya karena dikuatirkan dapat
membuat kapal kandas atau karam.
Setelah melewati dan mengitari beberapa pulau kecil di sekitar perairan Bani Meko--ada pulau Kelelawar, pulau Ipet, pulau Watan Peni yang merupakan dua pulau yg akan terlihat tersambung saat air laut surut.
Untuk menuju Pulau Meko, kita dapat menggunakan perahu/sampan ‘ketinting’ untuk mendekati pulau pasir,
Mengelilingi pulau Adonara pagi itu melewati selat sempit yaitu selat Solor dan selat Boleng dimana di sisi selatan terlihat pulau Solor dan pulau Lembata. Kedua pulau ini juga menyimpan sejuta pesona
Setelah melewati dan mengitari beberapa pulau kecil di sekitar perairan Bani Meko--ada pulau Kelelawar, pulau Ipet, pulau Watan Peni yang merupakan dua pulau yg akan terlihat tersambung saat air laut surut.
Untuk menuju Pulau Meko, kita dapat menggunakan perahu/sampan ‘ketinting’ untuk mendekati pulau pasir,
Mengelilingi pulau Adonara pagi itu melewati selat sempit yaitu selat Solor dan selat Boleng dimana di sisi selatan terlihat pulau Solor dan pulau Lembata. Kedua pulau ini juga menyimpan sejuta pesona
Pulau Meko yang menawan.......
Sumber : http://tourism.nttprov.go.id
info yg sangat bermanfaat, memang wisata di pulau alor tiada dua nya
ReplyDeleteReklamasi Hotspot
Kalabahi Cyber