Tuesday, March 8, 2016

Destinasi Wisata Bahari di Flores Timur, NTT



Pantai Watohari

Pantai Watohari merupakan sebuah hamparan pantai berpasir putih dengan panjang garis pantai ± 500 meter, dan lebar 30-50 meter. Berpasir halus, terdapat gelombang berbuih putih, serta ditumbuhi tanaman pandan sepanjang pantai.
Menurut legenda setempat, di pinggir Pantai Watohari terdapat 2 buah batu berwarna hitam yang konon merupakan perubahan wujud dari 2 orang kakak-beradik yang muncul dari laut pada malam hari. Ketika kedua kakak-beradik tersebut melangkah menuju darat, tiba-tiba terdengar kokok ayam jantan di sekitar pantai. Mereka terkejut dan sekejap berubah wujud menjadi 2 buah batu. Sejak peristiwa tersebut, masyarakat lokal menyebut tempat tersebut dengan nama Watohari, yang berarti batu keramat dari laut (wato = batu, hari = keramat dari laut).
Pantai ini terletak di Desa Watohari, dapat ditempuh dari Menanga, Ibukota Kecamatan Solor Timur, dalam waktu 25 menit. Sedangkan dari Larantuka menuju Menanga dapat menggunakan motor laut selama 1 jam 30 menit dengan jadwal pelayaran setiap hari.

Pantai Labawain

Merupakan sebuah hamparan pantai berpasir putih dengan panjang garis pantai ± 200 meter dan lebar 20-30 meter. Terletak di Desa Lamawai, Kecamatan Solor Barat, dapat dicapai dari Menanga selama 30 menit menggunakan kendaraan bermotor.
Cocok untuk aktivitas wisata pantai seperti piknik keluarga, mandi, berenang, menyelam, fotografi, menyusuri pantai, dan sebagainya. Pantai ini terletak di Desa Lamawai, Kecamatan Solor Barat, dapat dicapai dari Menanga selama 30 menit menggunakan kendaraan bermotor.

Pantai Neren Watotena

Keunikan pantai yang berjarak 3 jam dengan perahu motor dari Larantuka, ibukota Kabupaten Flores Timur ini, adalah pasir putih dan batu magma. Gumpalan batu magma yang beraneka bentuk dan forma yang menghiasi bibir pantai memberikan kesan kecantikan pada pantai Watotena berbeda dengan pantai-pantai di daratan Flores.

Beberapa lekukan batu magma yang condong ke arah laut, dengan beberapa buah pondok payung yang dibuat dari bahan lokal, bamboo dan ilalang menyuguhkan keindahan dan kenyamaanan bagi pengunjung pantai ini. Duduk di pantai Watotena, pemandangan lepas tertuju ke pulau Lembata dan Solor yang lagi-lagi membawa kesan akan pesona pantai ini yang kian artistik dan fantastis.
Deraian ombak yang membias sendu, dengan hawa sejuk, dihiasi oleh Gunung Ile Boleng bagian utara Watotena pun menjadi pemandangan yang menarik bila dijadikan pemotretan.
Tepat di dekat pantai dibangun beberapa buah pondok yang dijadikan sebagai tempat berjualan. Siapa yang mendaratkan kaki di pantai ini tentu akan merasa betah.
Pantai Watotena yang jernih dan bening, berpasir yang putih mengkilap dan dihiasi oleh batu bermagma yang mengapiti bibir pantai ini tentu akan sangat tepat bila dijadikan destinasi unggulan wisata di wilayah timur Flores.





Pantai Paihaka

Tempat penggalian dan penelitian tulang manusia dan periuk tanah kuno yang berusia sekitar 2000 tahun. Ditemukan oleh arkeolog Prancis di Pantai Paihaka, desa Waibao - Kecamatan Tanjung Bunga pada tahun 2010. Dapat ditempuh dengan transportasi darat maupun laut dengan jarak tempuh 2,5 jam perjalanan dari kota Larantuka.






Keindahan Pantai Oa dan Rako

Salah satu destinasi wisata bahari yang menawan adalah Pantai Oa di Kecamatan Wulanggitang. Pantai selatan berpasir putih halus dan luas serta berombak tenang ini bersebelah dengan Pantai Rako yang mempunyai karakter pantai yang sama. Potensi pantainya akan terlihat begitu Anda memasuki kawasan ini. Belum banyak dijamah menjadikan pantai-pantai ini begitu privat dan sangat bersih dari sampah-sampah plastik. Masyarakat lokal yang sangat ramah dan terbuka saat dikunjungi adalah salah satu aset yang siap untuk dikembangkan di sana.
Kendalanya saat ini hanya akses jalan menuju ke sana dari desa terdekat. Meski kendaraan besar semacam bus kayu – demikian masyarakat lokal menyebut truk yang difungsikan sebagai angkutan orang – dapat melaluinya, karena badan jalan yang rusak berat di banyak bagian, bila musim kering, debu beterbangan mengiringi setiap kendaraan yang lewat. Bila musim hujan, jalanan menjadi liat karena berlumpur. Namun bagi para penikmat wisata petualangan, kendala tersebut rasanya tidak ada apa-apanya bila sudah sampai dan melihat keindahan kedua pantai tersebut.
Akses ke lokasi dari Maumere, hanya berjarak ± 97km untuk sampai di desa Boru, ibukota Kecamatan Wulanggitang. Bila dari Larantuka, perjalanan ditempuh hanya ± 51km. Dari pasar desa Boru, ikuti saja jalur menuju ke selatan menuju desa Oa untuk mencapai Pantai Rako dan Oa. Jalan sepanjang ± 22km inilah yang sebagian besar belum diperhatikan pemerintah daerah untuk segera diperbaiki meskipun sudah cukup parah kerusakannya. Saat menelusuri jalan, perhatikan bahwa Anda harus lurus bila menjumpai pertigaan pertama (ke kiri menuju ke Gunung Lewotobi).
Setelah melewati enam jembatan di sepanjang jalan ini, sampailah di pertigaan kedua dimana kita harus belok ke kiri.
Berjarak ± 2km dari ujung pertigaan tadi, Pantai Rako yang pertama Anda akan jumpai. Pantai Oa, dalam bahasa lokal berarti “wanita“, berada di balik bukit karang sebelahnya. Dari sini, terlihat kemegahan gunung api Lewotobi di latar belakang. Karena ketiadaan fasilitas warung makan dan sejenisnya, membawa perbekalan yang dibutuhkan selama berwisata di sana sejak dari berangkat sangat disarankan. 

Pantai Deri

Kecamatan Ile Boleng yang terletak di bagian tenggara Pulau Adonara memiliki koleksi pantai-pantai dengan topografi dan panorama alam yang indah karena kombinasi antara ombak dan jenis pasir yang berbedabeda seperti : pasir putih, merah, ungu dan hitam. Bagi anda pencinta wisata pantai, berikut adalah obyek wisata pantai yang dapat dikunjungi seperti : pantai Longot, pantai Neren Watotena, Pantai Wera Mean dan Pantai Deri.
Kegiatan wisata pantai ini dapat dikombinasikan dengan wisata lainnya seputar area tersebut seperti wisata budaya di desa Lamahelan dan desa Harubala serta wisata mendaki gunung berapi Ile Boleng. Dapat dijangkau dengan menggunakan transportasi laut dan darat dari Kota Larantuka dengan jarak tempuh + 3 jam perjalanan.

Pulau Solor

Obyek wisata yang dapat dikunjungi antara lain : situs peninggalan Portugis dari abad XV benteng Hendriques di desa Lohayong, ladang pembuatan garam di desa Lohayong dan desa Menanga, Pantai kembar di Watohari dan Lamawai dengan kekhasan buih ombak laut selatan serta ditumbuhi oleh tanaman pandan, habitat rusa liar di bukit Lebao Alen. Hal ini diperkayai lagi dengan atraksi budaya lokal di desa sekitarnya.
Koleksi keindahan alam dan keunikan budaya di Pulau Solor juga dapat ditemukan pada bagian lain dari pulau ini yang tersebar di seputar wilayah Kecamatan Solor Selatan dan Kecamatan Solor Barat.
Daerah tujuan wisata yang dapat dikunjungi antara lain : pertunjukan budaya di desa Sulengwaseng, pasar tradisional yang masih mengenal sistem barter di Ena Tukan dan keindahan panorama pantai berpasir putih dengan air lautnya yang tenang di sepanjang daerah Riangsunge dan Wakarua.
Sangat cocok untuk kegiatan piknik, berenang, snorkeling dan memancing. Kombinasi perjalanan menggunakan transportasi laut dan darat dari kota Larantuka dapat mencapai tempat-tempat tersebut dengan jarak tempuh +- 3 jam.

Panorama Pulau Konga

Pulau Konga merupakan salah satu pulau kecil di ujung Timur Pulau Flores, yang konon kaya akan mutiara.





Pulau ini dapat ditemui bila anda melakukan perjalanan darat dari Maumere - Larantuka. Ada beberapa spot menarik yang bisa dijadikan sebagai tempat untuk mengambil gambar, disepanjang jalan trans Larantuka - Maumere tepatnya di kilometer 35. Anda akan disuguhkan pemandangan yang sangat indah karena anda tidak hanya melihat pulau Konga, tapi anda juga dapat melihat panoranama gunung Lewotobi.

 

Pantai Kahale

Senyap tanpa hiruk pikuk perkotaan, hati damai memandang sekelilingnya seiring dengan teriakan memuja keagungan ciptaan Tuhan.. Mungkin itu sebutan yang tepat untuk pantai Kahale. Hal ini dikarenakan letak pantai ini persis di batas terakhir pengaspalan jalan (masih adal lanjutan jalan yang belum di aspal). Pantai ini terletak di Kecamatan Tanjung Bunga Kabupaten Flores Timur. Dengan hamparan pasir putih diantara rimbunan bakau serta barisan pohon kelapa yang menambah eksotis. Terlebih lagi letaknya tepat di teluk Tanjung Bunga, dimana pengujung dapat menikmati hijaunya hutan bakau yang mengintari setiap sudut teluk tersebut (sekedar info; ada dua teluk di Tanjung Bunga, pertama di bagian timur dan satu lagi bagian barat). Nah, pantai Kahale ini terletak di teluk bagian timur, yang artinya jika pengunjung mengawali perjalanannya dari arah Kota Larantuka, maka teluk pertama yang dijumpai adalah teluk bagian timur.
Karena letaknya lumayan jauh dari pusat kota Larantuka, maka saran pertama adalah alangkah baiknya menggunakan kendaraan roda dua (Sepeda Motor) untuk mempersingkat waktu dan mengingat kondisi jalan yang cukup memprihatinkan (namun bagi saya, seorang petualang tidak pernah memikirkan hal itu).
Saran berikutnya, jika bukan berasal dari Flores Timur maka gunakan dan manfaatkan aplikasi Google Earth.
Berikut rute perjalanan untuk mencapai pantai Kahale.
Jika memulai dari Kota Larantuka, maka bergeraklah ke arah timur, melintasi Bandara Gewayantana (desa Wato witi), di penghujung desa Wato witi ada sebuah simpang tiga. Simpang yang lurus dari arah Larantuka adalah menuju desa Muda Keputu, dan simpang atau belokan ke arah Pantai adalah menuju desa Delang. Simpang yang harus dilalui adalah yang menuju arah pantai atau ke arah desa Delang. 
Susuri terus jalan aspal tersebut. Setelah keluar dari desa Delang, Pelancong akan terkesima dengan pesona barisan indahnya pantai sepajang perlajanan hingga melewati desa Waimana I dan desa Waimana II. Setelah melewati desa Waimana II hingga melintasi desa Welo, dan jika pelancong telah tiba di sebuah simpang tiga, maka di situlah letak teluk pertama yang dimaksud. Simpang yang lurus dari arah desa Welo, akan menuju ibu kota kecamatan Tanjung Bunga Flores Timur. Sedangkan simpang menuju arah bawah atau ke arah pantai,akan menuju Pantai Kahale. Jadi sekiranya pelancong sudah bisa memilih jalan simpang mana yang harus disusuri. Sepanjang perjalanan ke pantai Kahale ( mulai dari simpang jalan ), yang disusuri adalah pinggir atau pesisir teluk pertama tersebut dan pelancong akan berdecak kagum akan keindahan teluk seperti yang digambarkan di atas.

Pulau Meko

Pulau Meko yang terletak tidak jauh dari Selat Boleng, merupakan pantai menawan yang terlihat sebagai pulau pasir timbul. Pulau ini merupakan destinasi wisata yang dapat dikuinjungi dengan menggunakan kapal laut, yang diarahkan memutar agak jauh karena kedalaman yang tidak mencukupi untuk dilalui kapal di sekitar pulau pasir dan pulau-pulau kecil lainnya karena dikuatirkan dapat membuat kapal kandas atau karam. 
 

Setelah melewati dan mengitari beberapa pulau kecil di sekitar perairan Bani Meko--ada pulau Kelelawar, pulau Ipet, pulau Watan Peni yang merupakan dua pulau yg akan terlihat tersambung saat air laut surut. 
Untuk menuju Pulau Meko, kita dapat menggunakan perahu/sampan ‘ketinting’ untuk  mendekati pulau pasir, 
 Mengelilingi pulau Adonara pagi itu melewati selat sempit yaitu selat Solor dan selat Boleng dimana di sisi selatan terlihat pulau Solor dan pulau Lembata. Kedua pulau ini juga menyimpan sejuta pesona

Pulau Meko yang menawan.......














Sumber : http://tourism.nttprov.go.id

1 comment: