Taman
Nasional Alas Purwo merupakan salah perwakilan tipe ekosistem hutan hujan
dataran rendah di Pulau Jawa. Taman nasional
ini ditetapkan melalui surat keputusan Ditunjuk Menteri Kehutanan nomor
283/Kpts-II/92, dengan luas 43.420 hektar yang terletak Kabupaten Banyuwangi,
Provinsi Jawa Timur pada letak geografis 8°25’ - 8°47’ LS, 114°20’ - 114°36’
BT. Suhu udara 27° - 30° C, dengan urah hujan 1.000 - 1.500 mm/tahun, pada
ketinggian tempat 0 - 322 meter dpl
Tumbuhan
khas dan endemik pada taman nasional ini yaitu sawo kecik (Manilkara kauki) dan
bambu manggong (Gigantochloa manggong). Tumbuhan lainnya adalah ketapang (Terminalia
cattapa), nyamplung (Calophyllum inophyllum), kepuh (Sterculia foetida), keben
(Barringtonia asiatica), dan 13 jenis bambu.
Taman
Nasional Alas Purwo merupakan habitat dari beberapa satwa liar seperti lutung
budeng (Trachypithecus auratus auratus), banteng (Bos javanicus javanicus),
ajag (Cuon alpinus javanicus), burung merak (Pavo muticus), ayam hutan (Gallus
gallus), rusa (Cervus timorensis russa), macan tutul (Panthera pardus melas),
dan kucing bakau (Prionailurus bengalensis javanensis). Satwa langka dan
dilindungi seperti penyu lekang (Lepidochelys olivacea), penyu belimbing
(Dermochelys coriacea), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), dan penyu hijau
(Chelonia mydas) biasanya sering mendarat di pantai Selatan taman nasional ini
pada bulan Januari s/d September.
Pada
periode bulan Oktober-Desember di Segoro Anakan dapat dilihat sekitar 16 jenis
burung migran dari Australia diantaranya cekakak suci (Halcyon chloris/
Todirhampus sanctus), burung kirik-kirik laut (Merops philippinus), trinil
pantai (Actitis hypoleucos), dan trinil semak (Tringa glareola).
Plengkung
yang berada di sebelah Selatan Taman Nasional Alas Purwo telah dikenal oleh
para perselancar tingkat dunia dengan sebutan G-Land. Sebutan G-land dapat
diartikan, karena letak olahraga selancar air tersebut berada di Teluk Grajagan
yang menyerupai huruf G. Ataupun letak Plengkung berada tidak jauh dari
hamparan hutan hujan tropis yang terlihat selalu hijau (green-land). Plengkung
termasuk empat lokasi terbaik di dunia untuk kegiatan berselancar dan dapat
disejajarkan dengan lokasi surfing di Hawai, Australia, dan Afrika Selatan.
Menyelusuri
pantai pasir putih dari Trianggulasi ke Plengkung akan menemukan daerah pasir
gotri. Pasir tersebut bewarna kuning, berbentuk bulat dan berdiameter sekitar
2,5 mm.
Masyarakat
sekitar taman nasional sarat dan kental dengan warna budaya “Blambangan”.
Mereka sangat percaya bahwa Taman Nasional Alas Purwo merupakan tempat
pemberhentian terakhir rakyat Majapahit yang menghindar dari serbuan kerajaan
Mataram, dan meyakini bahwa di hutan taman nasional masih tersimpan Keris
Pusaka Sumelang Gandring.
Oleh
karena itu, tidaklah aneh apabila banyak orang-orang yang melakukan semedhi
maupun mengadakan upacara religius di Goa Padepokan dan Goa Istana. Di sekitar
pintu masuk taman nasional (Rowobendo) terdapat peninggalan sejarah berupa
“Pura Agung” yang menjadi tempat upacara umat Hindu yaitu Pagerwesi. Upacara
tersebut diadakan setiap jangka waktu 210 hari.
Taman
nasional ini memiliki ragam obyek dan daya tarik wisata alam dan wisata budaya
(sea, sand, sun, forest, wild animal, sport and culture) yang letaknya tidak
begitu jauh satu sama lain.
Keadaan fisik
TN Alas
Purwo terdiri dari beberapa zonasi, yaitu :
o
Zona Inti (Sanctuary zone) seluas 17.200 ha
o
Zona Rimba (Wilderness zone) seluas 24.767 ha
o
Zona Pemanfaatan (Intensive use zone) seluas
250 ha
o
Zona Penyangga (Buffer zone) seluas 1.203 ha.
Wilayah TN
Alas Purwo sebelah Barat menerima curah hujan lebih tinggi bila dibandingkan
dengan wilayah sebelah Timur. Dalam keadaan biasa, musim di TN Alas Purwo pada
bulan April sampai Oktober adalah musim kemarau dan bulan Oktober sampai April
adalah musim hujan.
Secara
umum kawasan TN Alas Purwo mempunyai topografi datar, bergelombang ringan
sampai barat dengan puncak tertinggi Gunung Lingga Manis (322 mdpl).
Keadaan
tanah hamper keseluruhan merupakan jenis tanah liat berpasir dan sebagian kecil
berupa tanah lempung. Sungai di kawasan TN Alas Purwo umumnya dangkal dan
pendek. Sungai yang mengalir sepanjang tahun hanya terdapat di bagian Barat TN
yaitu Sungai Segoro Anak dan Sunglon Ombo. Mata air banyak terdapat di daerah
Gunung Kuncur, Gunung Kunci, Goa Basori, dan Sendang Srengenge.
Keadaan biologi
Secara
umum tipe hutan di kawasan TN Alas Purwo merupakan hutan hujan dataran rendah.
Hutan bambu merupakan formasi yang dominan, ± 40 % dari total luas hutan
yang ada. Sampai saat ini telah tercatat sedikitnya 584 jenis tumbuhan yang
terdiri dari rumput, herba, semak, liana, dan pohon.
Berdasarkan
tipe ekosistemnya, hutan di TN Alas Purwo dapat di kelompokkan menjadi hutan
bambu, hutan pantai, hutan bakau/mangrove, hutan tanaman, hutan alam, dan
padang penggembalaan (Feeding Ground).
Keanekaragaman
jenis fauna di kawasan TN Alas Purwo secara garis besar dapat dibedakan menjadi
4 kelas yaitu Mamalia, Aves, Pisces dan Reptilia. Mamalia yang tercatat
sebanyak 31 jenis, di antaranya yaitu : Banteng (Bos javanicus), Rusa
(Cervus timorensis), Ajag (Cuon alpinus), Babi Hutan (Sus scrofa), Kijang
(Muntiacus muntjak), Macan Tutul (Panthera pardus), Lutung (Trachypithecus
auratus), Kera Abu-abu (Macaca fascicularis), dan Biawak (Varanus salvator).
Burung
yang telah berhasil diidentifikasi berjumlah 236 jenis terdiri dari burung
darat dan burung air, beberapa jenis di antaranya merupakan burung migran yang
telah berhasil diidentifikasi berjumlah 39 jenis. Jenis burung yang mudah
dilihat antara lain : Ayam Hutan (Gallus gallus), Kangkareng (Antracoceros
coronatus), Rangkok (Buceros undulatus), Merak (Pavo muticus) dan Cekakak jawa
(Halcyon cyanoventris). Sedangkan untuk reptil telah teridentifikasi sebanyak
20 jenis.
Sosial ekonomi dan budaya
Sebagian
besar mata pencaharian masyarakat di sekitar kawasan adalah bertani, buruh
tani, dan nelayan. Masyarakat nelayan kebanyakan tinggal di wilayah Muncar,
yang merupakan salah satu pelabuhan ikan terbesar di Jawa, dan di wilayah
Grajagan. Mayoritas penduduk di sekitar kawasan memeluk agama Islam, namun
banyak pula yang beragama Hindu terutama di Desa Kedungasri dan Desa Kalipait.
Secara umum masyarakat sekitar TN Alas Purwo digolongkan sebagai masyarakat
Jawa Tradisional.
Misteri
Bertapa,
semedi, sayan (gotong-royong sewaktu mendirikan rumah), bayenan serta selamatan
– selamatan lain yang berkaitan dengan pencarian ketenangan bathin masih
dilaksanakan. Pada hari – hari tertentu seperti 1 suro, bulan purnama, bulan
mati, masyarakat datang ke kawasan TN Alas Purwountuk bersemedi. Tempat ini pun
sangat terkenal dengan keangkerannya. Dahulu banyak orang yang tersesat dan
dirampok serta dibunuh oleh perampok yang berdiam di Alas purwo. Disana juga
banyak terdapat tempat Mahluk Halus berada .Sehingga Sampai kini tempat ini
masih terkenal keangkeran-nya sebagai tempat terangker di Pulau Jawa.
Obyek Menarik
o
Sadengan. Terletak 12 km (30 menit) dari pintu
masuk Pasaranyar, merupakan padang pengembalaan satwa seperti banteng, kijang,
rusa, kancil, babi hutan dan burung-burung.
o
Trianggulasi. Terletak 13 km dari pintu masuk
Pasaranyar berupa pantai pasir putih dengan formasi hutan pantai untuk kegiatan
wisata bahari dan berkemah.
o
Pantai Ngagelan. Terletak 7 km dari
Trianggulasi untuk melihat beberapa jenis penyu mendarat untuk bertelur di
pantai dan aktivitas penangkaran penyu.
o
Plengkung. Melihat perselancar profesional
tingkat dunia yang sedang melakukan atraksi dan wisata penelusuran hutan.
o
Bedul Segoro Anak. Bersampan, berenang, ski
air di danau dan pengamatan burung migran dari Australia.
o
Goa. Terdapat 40 buah tempat yang dapat
disebut sebagai goa alam dan buatan antara lain Goa Jepang untuk melihat
peninggalan dua buah meriam sepanjang 6 meter, Goa Istana, Goa Padepokan dan
goa lainnya untuk wisata budaya dan wisata goa.
Akses Ke Lokasi
Banyuwangi-Pasaranyar
65 km, dan Pasaranyar-Trianggulasi 12 km menggunakan mobil.
Trianggulasi-Plengkung, menyelusuri pantai sepanjang 10 km. Lokasi lainnya
seperti Danau Segara Anak, Sadengan, Rowobendo dapat ditempuh berjalan kaki
dari Trianggulasi.
Kantor Pengelola
Jl. Achmad
Yani 108 Banyuwangi 68416, Jawa Timur
Telp. : (0333) 410857; Fax. : (0333) 428675
E-mail: alaspurwo@telkom.net
Telp. : (0333) 410857; Fax. : (0333) 428675
E-mail: alaspurwo@telkom.net
Referensi
No comments:
Post a Comment