Taman
Nasional Meru Betiri merupakan perwakilan ekosistem mangrove, hutan rawa, dan
hutan hujan dataran rendah di Jawa.
Taman
nasional ini merupakan habitat tumbuhan langka yaitu bunga raflesia (Rafflesia zollingeriana), dan beberapa
jenis tumbuhan lainnya seperti bakau (Rhizophora
sp.), api-api (Avicennia sp.),
waru (Hibiscus tiliaceus),
nyamplung (Calophyllum inophyllum),
rengas (Gluta renghas), bungur
(Lagerstroemia speciosa), pulai
(Alstonia scholaris), bendo (Artocarpus elasticus), dan beberapa
jenis tumbuhan obat-obatan.
Selain
itu, Taman Nasional Meru Betiri memiliki potensi satwa dilindungi yang terdiri
dari 29 jenis mamalia, dan 180 jenis burung. Satwa tersebut diantaranya banteng
(Bos javanicus javanicus), kera
ekor panjang (Macaca fascicularis),
macan tutul (Panthera pardus melas),
ajag (Cuon alpinus javanicus),
kucing hutan (Prionailurus bengalensis
javanensis), rusa (Cervus
timorensis russa), bajing terbang ekor merah (Iomys horsfieldii), merak (Pavo muticus), penyu belimbing (Dermochelys coriacea), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonia mydas), dan penyu ridel/lekang (Lepidochelys olivacea).
Taman
Nasional Meru Betiri terkenal sebagai habitat terakhir harimau loreng Jawa
(Panthera tigris sondaica) yang langka dan dilindungi. Sampai saat ini, satwa
tersebut tidak pernah dapat ditemukan lagi dan diperkirakan telah punah.
Punahnya harimau loreng Jawa berarti punahnya tiga jenis harimau dari delapan
jenis yang ada di dunia (harimau Kaspia di Iran, harimau Bali dan harimau Jawa
di Indonesia).
Taman
nasional ini memiliki ciri khas tersendiri yaitu merupakan habitat penyu
belimbing, penyu sisik, penyu hijau, dan penyu ridel/lekang di Pantai Sukamade.
Di pantai tersebut dibangun beberapa fasilitas sederhana untuk pengembangbiakan
penyu agar tidak punah.
Taman
Nasional Meru Betiri terletak di regional Jawa Timur bagian selatan pada
koordinat geografis 8°21' - 8°34' LS, 113°37' -113°58' BT, dengan ketinggian
900 -1.223 mdpl dan curah hujan rata-rata 2.300 mm/tahun, ditunjuk sebagai
taman nasional sejak tahun 1982 oleh Menteri Pertanian dengan luas wilayahnya
sekitar 58.000 ha dengan nama diambil dari nama gunung tertinggi di kawasan ini
yaitu gunung Betiri (1.223m). Secara administratif, Taman Nasional Meru Betiri
berada dalam wilayah Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten
Jember, Provinsi Jawa Timur. Penunjukan taman nasional ini disahkan dengan
surat keputusan Menteri Kehutanan, SK No. 277/Kpts-VI/97.
Obyek Wisata Pantai Bandealit
Pantai
Rajegwesi. Pasir pantai di selatan Taman Nasional Meru Betiri berwarna coklat
akibat endapan lumpur yang dibawa oleh sungai-sungai yang meluap pada saat
banjir.
Taman
Nasional Meru Betiri memiliki obyek wisata petualangan hutan dan pantai. Pantai
yang ada banyak yang masih "perawan" karena memang tidak
diperkenankan untuk dibangun sarana wisata yang permanen.
Flora
Taman
nasional Meru Betiri merupakan habitat tumbuhan langka yaitu padma Rafflesia
zollingeriana yang endemik di Jawa.
Tumbuhan
pantai yang dapat dijumpai antara lain bakau (Rhizophora sp.), api-api
(Avicennia sp.), waru (Hibiscus tiliaceus), nyamplung (Calophyllum inophyllum),
rengas (Gluta renghas), bungur (Lagerstroemia speciosa), pulai (Alstonia
scholaris), benda (Artocarpus elasticus), Bruguiera sp., Sonneratia sp, Balanophora
fungosa) dan beberapa jenis tumbuhan obat-obatan.
Survai
tahun 2008 di daerah Bandealit (Kabupaten Jember) dan Sarongan (Kabupaten
Banyuwangi) mengungkap ada paling tidak 27 spesies anggrek di taman nasional
ini.
Fauna
Taman
Nasional Meru Betiri memiliki satwa dilindungi yang terdiri dari mamalia, dan
burung. Satwa tersebut di antaranya adalah banteng (Bos javanicus javanicus),
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), harimau Jawa (Panthera tigris
sondaicus), macan tutul (Panthera pardus melas), ajag (Cuon alpinus javanicus),
kucing hutan (Prionailurus bengalensis javanensis), rusa (Cervus timorensis
russa), (Cervus unicolor), bajing terbang ekor merah (Iomys horsfieldii), merak
(Pavo muticus), penyu belimbing (Dermochelys coriacea), penyu sisik
(Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonia mydas), dan penyu lekang/ridel
(Lepidochelys olivacea), Accipiter trivirgatus, Falco moluccensis, Hieraaetus
kienerii, Otus lempiji, Glaucidium castanopterum, elang Spizaetus
alboniger.taman nasional Meru Betiri asli
Obyek
Menarik
- Pantai Rajegwesi. Wisata bahari, berenang, pengamatan satwa/tumbuhan dan wisata budaya (nelayan tradisional).
- Sumbersari. Grazing area seluas 192 hektar untuk melihat atraksi satwa seperti sambar, rusa, kijang dan laboratorium alam untuk kegiatan penelitian.
- Pantai Sukamade. Melihat atraksi penyu yang sedang bertelur, berkemah, selancar angin dan pengamatan tumbuhan/satwa.
- Teluk Hijau. Menjelajahi hutan, wisata bahari dan berenang.
Musim
kunjungan terbaik
bulan Februari s/d Juli setiap tahunnya.
Akses ke lokasi
TN Meru
Betiri dapat diakses baik melalui wilayah Kabupaten Banyuwangi di timur, atau
pun melalui Kabupaten Jember di sebelah barat. Yakni melewati tempat-tempat
sbb.:
- Banyuwangi - Jajag - Pesanggaran - Sungai Lembu - Kandangan - Sarongan - Pantai Rajegwesi (pintu gerbang taman nasional) - Sumbersuko - Sukamade. Sukamade adalah wilayah pantai yang terkenal sebagai tempat peneluran penyu.
- Jember - Ambulu - Tempurejo - Curahnongko - Andongrejo (lokasi gerbang taman nasional) - Bande Alit. Bandealit juga merupakan wilayah pantai, di mana berlokasi sebuah perkebunan kecil di tengah hutan.
- Surabaya-Jember-Ambulu dengan waktu lima jam (225 km) menggunakan mobil, Ambulu-Curahnongko-Bandealit dengan waktu tiga jam (31 km), atau Surabaya-Banyuwangi-Jajag dengan waktu enam jam (342 km), Jajag-Sarongan-Sukamade dengan waktu tiga jam (60 km).
Kantor
Pengelola
Jl. Sriwijaya 53, Jember 68121
Telp./Fax. (0331) 321530, Jawa Timur
E-mail: meru@telkom.net
Telp./Fax. (0331) 321530, Jawa Timur
E-mail: meru@telkom.net
Referensi
No comments:
Post a Comment