Pulau
Siberut terletak di lepas pantai Sumatera Barat yang dipisahkan oleh Selat
Mentawai dan berjarak kurang lebih 155 km dari kota Padang. Taman Nasional
Siberut yang terletak di pulau tersebut, seluas 60% kawasan ditutupi oleh hutan
primer Dipterocarpaceae, hutan primer campuran, rawa, hutan pantai, dan hutan
mangrove. Taman
nasional ini dibentuk berdasarkan surat keputusan Menteri Kehutanan
nomor 407/Kpts-II/1993 dengan luas 190.500 hektar yang berada di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi
Sumatera Barat dengan
letak geografis 1°05’ - 1°45’ LS, 98°36’ - 99°03’ BT. Temperatur
udara 22° - 31° C,
curah hujan 2.900 - 3.700 mm/tahun, dengan ketinggian
tempat 0 - 500 m. Dpl.
Hutan di taman nasional ini relatif masih alami dengan
banyaknya pohon-pohon besar dengan tinggi rata-rata 60 meter.
Taman
Nasional Siberut memiliki 4 jenis satwa primata yang tidak ditemukan pada
daerah-daerah lainnya di dunia (endemik) yaitu bokkoi (Macaca pagensis), lutung mentawai/joja (Presbytis potenziani siberu), bilou (Hylobates klossii), dan simakobu (Nasalis concolor siberu). Selain itu, terdapat 4 jenis bajing
yang endemik, 17 jenis satwa mamalia dan 130 jenis burung (4 jenis endemik)
Pulau
Siberut termasuk Taman Nasional Siberut adalah salah satu Cagar Biosfir yang
ditetapkan UNESCO dalam Program Man and the Biosphere (MAB).
Perjalanan
ke dalam kawasan taman nasional belum banyak dilakukan oleh pengunjung dan selama
ini obyek utama bagi pengunjung ke Pulau Siberut hanya untuk melihat budaya
masyarakat Mentawai yang berada di dalam dan sekitar taman nasional. Dalam
banyak hal, masyarakat Mentawai merupakan suku bangsa di Indonesia yang masih
sangat tradisional dan sebagian besar menganut kepercayaan animisme. Kegiatan
sosialnya dipusatkan di sekitar UMA, yaitu suatu rumah bersama yang berukuran
panjang dan dihuni oleh 30 - 80 orang.
Kunjungan
ke Taman Nasional Siberut merupakan kombinasi perjalanan mulai dari berperahu,
mendayung, berjalan kaki di jalur berlumpur, menikmati keindahan alam hutan
tropika termasuk pengamatan tumbuhan/satwa, mandi di air terjun dan mengamati
langsung masyarakat asli. Perjalanan tersebut merupakan petualangan yang tidak
terlupakan. Perjalanan ke Pulau Siberut, biasanya diatur oleh biro-biro
perjalanan dari Padang maupun Bukit Tinggi termasuk fasilitas pemandu wisata.
Taman
Nasional Siberut terletak di Pulau Siberut, Kabupaten Kepulauan Mentawai,
Sumatera Barat. Taman Nasional dengan luas 190.500 hektare ini ditetapkan
melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 407/Kpts-II/1993. Sebelumnya
tahun 1981 pulau ini sudah ditetapkan sebagai cagar biosfer melalui projek Man
and Biosphere UNESCO.
Di Pulau
Siberut tercatat antara lain 896 spesies tumbuhan berkayu, 31 spesies mamalia,
dan 134 spesies burung. Terdapat empat spesies endemik primata yang terancam
punah. Keempat spesies endemik tersebut adalah siamang Mentawai (bilou,
Hylobates klossii), lutung (joja, Presbytis potenziani), monyet Mentawai
(simakobu, Simias concolor), dan beruk (bokoi, Macaca pagensis).
Flora
Hutan hujan menyelimuti hampir 65 % Pulau
Siberut. Hutan ini merupakan istana bagi kehidupan flora dan fauna dengan
menyediakan sumber makanan dan tempat tinggal serta hutan ini juga berfungsi
sebagai pendukung kehidupan tradisional masyarakat Mentawai terutama sebagai
obat-obatan tradiosonal.
Fauna
Hylobates klossii (Bilou atau Siamang Kerdil)
Bilou merupakan jenis primata yang paling terkenal di Mentawai. Secara anatomis
termasuk jenis ungko tertua yang masih hidup dengan bulu-bulu yang jarang
berwarna hitam gelap dan selaput antara jari kedua dan ketiga. Pekik Bilou
paling sederhana di antara pekikan ungko, lebih panjang, bervariasi dan dan
tidak dilakukan oleh ungko lainnya. Bilou hidup berkelompok yangterdiri dari
induk jantan dan betina dengan anak-anaknya yang belum dewasa. Bilou termasuk
hewan monogami dengan satu keluarga rata-rata tiga sampai empat individu,
sedangkan jumlah anggota dalam satu kelompok dapat mencapai 11 individu.
Obyek
Menarik
Madobak, Rokdok, Matotonan, Rorogot, Butui, Teteburuk,
Selaoinan dan Mailepet : Menjelajahi hutan, menyelusuri sungai,
sumber air panas, air terjun, wisata bahari, pengamatan satwa dan tumbuhan
serta wisata budaya (rumah Uma dan tarian religius).
Pantai Sagulubek dan Pantai Masilok.
Olahraga berselancar dan menyelam/snorkeling di taman laut/hutan bakau.
Atraksi budaya di luar taman nasional: Festival
Gandang Tasa pada bulan M ei, dan Festival
Tabuik pada bulan Juni di Padang.
Musim kunjungan terbaik
bulan
Januari s/d September setiap tahunnya.
Akses
Ke Lokasi
Dari
Padang (Muara Padang) ke Muara Siberut/Muara Sikabaluan/Muara Saibi dengan
menggunakan kapal laut (3 kali seminggu) pada malam hari, ± 10 jam.
Kantor Pengelola
Jl. Raden Saleh No. 8C
PO Box 159 Padang, Sumatera Barat
Telp./Fax. (0751) 442309
E-mail : tsiberut@indosat.net.id
PO Box 159 Padang, Sumatera Barat
Telp./Fax. (0751) 442309
E-mail : tsiberut@indosat.net.id
Referensi
No comments:
Post a Comment