Tuesday, February 16, 2016

Taman Nasional Siberut



Pulau Siberut terletak di lepas pantai Sumatera Barat yang dipisahkan oleh Selat Mentawai dan berjarak kurang lebih 155 km dari kota Padang. Taman Nasional Siberut yang terletak di pulau tersebut, seluas 60% kawasan ditutupi oleh hutan primer Dipterocarpaceae, hutan primer campuran, rawa, hutan pantai, dan hutan mangrove. Taman nasional ini dibentuk berdasarkan surat keputusan Menteri Kehutanan nomor 407/Kpts-II/1993 dengan luas 190.500 hektar yang berada di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat dengan letak geografis 1°05’ - 1°45’ LS, 98°36’ - 99°03’ BT. Temperatur udara 22° - 31° C, curah hujan 2.900 - 3.700 mm/tahun, dengan ketinggian tempat 0 - 500 m. Dpl. Hutan di taman nasional ini relatif masih alami dengan banyaknya pohon-pohon besar dengan tinggi rata-rata 60 meter.
Taman Nasional Siberut memiliki 4 jenis satwa primata yang tidak ditemukan pada daerah-daerah lainnya di dunia (endemik) yaitu bokkoi (Macaca pagensis), lutung mentawai/joja (Presbytis potenziani siberu), bilou (Hylobates klossii), dan simakobu (Nasalis concolor siberu). Selain itu, terdapat 4 jenis bajing yang endemik, 17 jenis satwa mamalia dan 130 jenis burung (4 jenis endemik)
Pulau Siberut termasuk Taman Nasional Siberut adalah salah satu Cagar Biosfir yang ditetapkan UNESCO dalam Program Man and the Biosphere (MAB).
Perjalanan ke dalam kawasan taman nasional belum banyak dilakukan oleh pengunjung dan selama ini obyek utama bagi pengunjung ke Pulau Siberut hanya untuk melihat budaya masyarakat Mentawai yang berada di dalam dan sekitar taman nasional. Dalam banyak hal, masyarakat Mentawai merupakan suku bangsa di Indonesia yang masih sangat tradisional dan sebagian besar menganut kepercayaan animisme. Kegiatan sosialnya dipusatkan di sekitar UMA, yaitu suatu rumah bersama yang berukuran panjang dan dihuni oleh 30 - 80 orang.
Kunjungan ke Taman Nasional Siberut merupakan kombinasi perjalanan mulai dari berperahu, mendayung, berjalan kaki di jalur berlumpur, menikmati keindahan alam hutan tropika termasuk pengamatan tumbuhan/satwa, mandi di air terjun dan mengamati langsung masyarakat asli. Perjalanan tersebut merupakan petualangan yang tidak terlupakan. Perjalanan ke Pulau Siberut, biasanya diatur oleh biro-biro perjalanan dari Padang maupun Bukit Tinggi termasuk fasilitas pemandu wisata.
Taman Nasional Siberut terletak di Pulau Siberut, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Taman Nasional dengan luas 190.500 hektare ini ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 407/Kpts-II/1993. Sebelumnya tahun 1981 pulau ini sudah ditetapkan sebagai cagar biosfer melalui projek Man and Biosphere UNESCO.
Di Pulau Siberut tercatat antara lain 896 spesies tumbuhan berkayu, 31 spesies mamalia, dan 134 spesies burung. Terdapat empat spesies endemik primata yang terancam punah. Keempat spesies endemik tersebut adalah siamang Mentawai (bilou, Hylobates klossii), lutung (joja, Presbytis potenziani), monyet Mentawai (simakobu, Simias concolor), dan beruk (bokoi, Macaca pagensis).
Flora
 Hutan hujan menyelimuti hampir 65 % Pulau Siberut. Hutan ini merupakan istana bagi kehidupan flora dan fauna dengan menyediakan sumber makanan dan tempat tinggal serta hutan ini juga berfungsi sebagai pendukung kehidupan tradisional masyarakat Mentawai terutama sebagai obat-obatan tradiosonal.
Fauna
 Hylobates klossii (Bilou atau Siamang Kerdil) Bilou merupakan jenis primata yang paling terkenal di Mentawai. Secara anatomis termasuk jenis ungko tertua yang masih hidup dengan bulu-bulu yang jarang berwarna hitam gelap dan selaput antara jari kedua dan ketiga. Pekik Bilou paling sederhana di antara pekikan ungko, lebih panjang, bervariasi dan dan tidak dilakukan oleh ungko lainnya. Bilou hidup berkelompok yangterdiri dari induk jantan dan betina dengan anak-anaknya yang belum dewasa. Bilou termasuk hewan monogami dengan satu keluarga rata-rata tiga sampai empat individu, sedangkan jumlah anggota dalam satu kelompok dapat mencapai 11 individu.
Obyek Menarik
Madobak, Rokdok, Matotonan, Rorogot, Butui, Teteburuk, Selaoinan dan Mailepet : Menjelajahi hutan, menyelusuri sungai, sumber air panas, air terjun, wisata bahari, pengamatan satwa dan tumbuhan serta wisata budaya (rumah Uma dan tarian religius).
Pantai Sagulubek dan Pantai Masilok. Olahraga berselancar dan menyelam/snorkeling di taman laut/hutan bakau.
Atraksi budaya di luar taman nasional: Festival Gandang Tasa pada bulan M  ei, dan Festival Tabuik pada bulan Juni di Padang.
Musim kunjungan terbaik
bulan Januari s/d September setiap tahunnya.
Akses Ke Lokasi
Dari Padang (Muara Padang) ke Muara Siberut/Muara Sikabaluan/Muara Saibi dengan menggunakan kapal laut (3 kali seminggu) pada malam hari, ± 10 jam.
Kantor Pengelola
Jl. Raden Saleh No. 8C
PO Box 159 Padang, Sumatera Barat
Telp./Fax. (0751) 442309
E-mail : tsiberut@indosat.net.id
Referensi

No comments:

Post a Comment