Taman
Nasional Kutai atau biasa disingkat TNK adalah sebuah taman nasional yang
berada di wilayah Kabupaten Kutai Timur dan sebagian kecil wilayah Kota Bontang
yang memiliki lahan total seluas 198.629 ha. Kantor atau balai pengeloloa TNK
berada di Kota Bontang. Namun seiring masuk tahun 2000-an, wilayah TNK ini
mulai dirambah penduduk untuk dijadikan pemukiman dan lahan perkebunan sehingga
wilayah TNK yang masih benar-benar asli mungkin jauh dibawah lahan yang seluas
198.629 ha pada akhirtahun 1990-an.
Taman
Nasional Kutai memiliki berbagai tipe vegetasi utama yaitu vegetasi hutan
pantai/mangrove, hutan rawa air tawar, hutan kerangas, hutan genangan dataran
rendah, hutan ulin/meranti/kapur dan hutan Dipterocarpaceae campuran. Taman
nasional ini merupakan perwakilan hutan ulin yang paling luas di Indonesia. Taman nasional ini dibentuk
berdasarkan surat keputusan Menteri Kehutanan, SK No.325/Kpts-II/1995 dengan luas 198.629
hektar yang berada di Kabupaten
Kutai, Provinsi Kalimantan Timur, dengan temperatur udara 27° - 33° C, curah hujan
Rata-rata 1.500 mm/tahun
dan ketinggian tempat 0 - 397 meter dpl.
Taman Nasional Kutai Sejarah
Kawasan
ini semula berstatus sebagai Hutan Persediaan dengan luas 2.000.000 ha
berdasarkan Surat Keputusan (SK) Pemerintah Hindia Belanda (GB) Nomor:
3843/AZ/1934, yang kemudian oleh Pemerintah Kerajaan Kutai ditetapkan menjadi
Suaka Margasatwa Kutai melalui SK (ZB) Nomor: 80/22-ZB/1936 dengan luas 306.000
ha.
Sejak
keberadaan TN Kutai memang tidak pernah lepas dari konflik kepentingan.
Berdasarkan data yang ada, dalam kurun waktu 63 tahun terakhir terhitung sejak
tahun 1934 sampai tahun 1997 kawasan ini terus mengalami pengurangan luas
secara drastic.
Berdasarkan
hasil pengolahan citra radar tahun 2005, diperoleh informasi bahwa secara umum
TN Kutai memiliki topografi datar yang tersebar hampir di seluruh luasan
kawasan (92%) dan topografi bergelombang hingga berbukit-bukit tersebar pada
bagian tengah kawasan yang membentang arah utara selatan (8%). Sebagian besar
kawasan memiliki kelas ketinggian antara 0 - 100 m dpl (61%) yang tersebar pada
bagian timur dan barat kawasan. Tingkat ketinggian bagian tengah kawasan antara
100 -250 m dpl (39%).
Deskripsi
penutupan lahan paling mutakhir dihasilkan dari interpretasi citra landsat yang
dilakukan pada bulan September 2005. Berdasarkan hasil interpretasi citra
landsat ini, luas kawasan TN Kutai bertambah menjadi 198.803,59 ha.
Geologi dan Tanah
Berdasarkan
peta geologi Kalimantan Timur, formasi geologi kawasan ini sebagian besar
meliputi tiga bagian, yaitu:
Bagian
pantai terdiri dari batuan sedimen alluvial induk dan terumbu karang.
Bagian
tengah terdiri dari batuan miosen atas.
Bagian
barat terdiri dari batuan sedimen bawah.
Menurut
pembagian tanah Kalimantan Timur, jenis tanah yag terdapat pada kawasan ini
tersaji dalam Tabel dibawah ini.
Iklim dan Hidrologi
Berdasarkan
klasifikasi Schmidt dan Ferguson, TN Kutai beriklim tipe B dengan nilai Q
berkisar antara 14,3 % - 33, 3 %. urah hujan rata-rata setahun 1543,6
mm atau rata-rata 128,6 m dengan rata-rata hari hujan setahun 66,4 hari atau
rata-rata bulanan 5,5 hari. Suhu rata-rata adalah 26oC (berkisar antara 21-34
derajat Celcius) dengan kelembaban relatif 67% - 9% dan kecepatan angin normal
rata-rata 2 – 4 knot/jam (Site Plan Kepariwisataan TN Kutai, 1995).
Sungai-sungai yang mengalir di dalam dan sekitar TN Kutai antara lain: Sungai
Sangatta, Sungai Banu Muda, Sungai Sesayap, Sungai Sangkima, Sungai Kandolo,
Sungai Selimpus, Sungai Teluk Pandan, Sungai Palakan, Sungai Menamang Kanan,
Sungai Menamang Kiri, Sungai Tawan, Sungai Melawan dan Sungai Santan
Flora
Beberapa
tumbuhan yang ada di taman nasional seperti bakau (Rhizophora sp.), tancang (Bruguiera
sp.), cemara laut (Casuarina
equisetifolia), simpur (Dillenia
sp.), meranti (Shorea sp.),
benuang (Octomeles sumatrana),
kapur (Dryobalanops sp.), ulin
(Eusideroxylon zwageri), 3
jenis raflesia dan berbagai jenis anggrek.
Pohon
ulin yang terdapat di Sangkimah memiliki tinggi bebas cabang 45 m, diameter 225
cm atau keliling batang 706 cm dan volumenya 150 m3. Pohon ini tercatat sebagai
pohon tertinggi dan terbesar di Indonesia.
Fauna
Disamping
memiliki potensi keanekaragaman tumbuhan, taman nasional ini juga memiliki
potensi keanekaragaman satwa yang tinggi, yaitu dari kelompok primata seperti
orangutan (Pongo satyrus), owa
kalimantan (Hylobates muelleri),
bekantan (Nasalis larvatus), kera
ekor panjang (Macaca fascicularis
fascicularis), beruk (M.
nemestrina nemestrina), dan kukang (Nyticebus coucang borneanus). Kelompok ini dapat dijumpai di
Teluk Kaba, Prevab-Mentoko dan Sangkimah. Kelompok ungulata seperti banteng (Bos javanicus lowi), rusa sambar (Cervus unicolor brookei), kijang (Muntiacus muntjak pleiharicus), dan
kancil (Tragulus javanicus klossi).
Kelompok ini dapat dijumpai di seluruh kawasan Taman Nasional Kutai. Kelompok
carnivora seperti beruang madu (Helarctos
malayanus euryspilus) bangau tong-tong (Leptoptilos javanicus), elang laut perut putih (Haliaeetus leucogaster), pergam
raja/hijau (Ducula aenea), ayam
hutan (Gallus sp.), beo/tiong
emas (Gracula religiosa), dan
pecuk ular asia (Anhinga melanogaster
melanogaster).
Obyek
Menarik
Teluk Kaba dan Muara
Sangkimah. Wisata
bahari dan pengamatan satwa seperti orangutan, bekantan, rusa sambar, kancil,
beruang madu dan burung.
Taman
nasional ini merupakan lokasi taman nasional ketiga sebagai pusat rehabilitasi
orangutan yang berlokasi di Teluk Kaba. Taman Nasional Kutai menjalin kerjasama dengan beberapa
perusahaan seperti PT. Kaltim Prima Coal, PT. Pupuk Kaltim, PT. Badak LNG, dan
Pertamina (Mitra Kutai). Mitra Kutai memberikan bantuan pendanaan dan
pelaksanaan pelestarian taman nasional tersebut.
Teluk Lombok dan Muara Sungai
Sangata. Wisata bahari dan pengamatan hutan bakau yang masih utuh.
Prevab Mentoko.
Penelitian dan pengamatan satwa seperti beruang madu, orangutan, kancil, rusa
sambar, dan babi hutan.
Goa Lobang Angin. Wisata goa.
Atraksi budaya di luar taman nasional: Festival Erau pada bulan September di Tenggarong.
Musim kunjungan terbaik
bulan
April s/d Oktober setiap tahunnya.
Akses
Ke Lokasi
Balikpapan
- Samarinda sekitar 2,5 jam dengan kendaraan darat roda empat, kemudian
dilanjutkan ke Bontang sekitar tiga jam. Bontang-Teluk Kaba dengan menggunakan
speed boat sekitar 30 menit. Selain itu antara Bontang-Sanggata terdapat jalan
raya membelah taman nasional.
Kantor
Pengelola
Jl. Awang Long, Tromol Pos 1
Bontang 75311, Kalimantan Timur
Telp. (0548) 27218; Fax. (0548) 22946
E-mail : btnkutai@plasa.com
Web site:http//www.tn.kutai.or.id
Bontang 75311, Kalimantan Timur
Telp. (0548) 27218; Fax. (0548) 22946
E-mail : btnkutai@plasa.com
Web site:http//www.tn.kutai.or.id
Referensi
No comments:
Post a Comment