Taman
Nasional Wakatobi merupakan salah satu dari 50 taman nasoinal di Indonesia,
yang terletak di kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Taman nasional ini
ditetapkan pada tahun 2002, dengan total area 1,39 juta ha, menyangkut
keanekaragaman hayati laut, skala dan kondisi karang; yang menempati salah satu
posisi prioritas tertinggi dari konservasi laut di Indonesia. Kedalaman air di
taman nasional ini bervariasi, bagian terdalam mencapai 1.044 meter di bawah
permukaan air laut.
Taman nasional ini dibentuk berdasarkan
surat keoutusan Menteri Kehutanan nomor 393/Kpts-V/1996 dan nomor 765/Kpts-II/2002 dengan luas
1.390.000 hektar
yang terletak di Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara dengan letak
geografis 5°12’ - 6°10’ LS, 123°20’ - 124°39’ BT. Temperatur udara 19° - 34° C, curah hujan 1.000 – 2.200 mm/tahun, dengan ketinggian
tempat 0 - 3 meter dpl
Taman
Nasional Wakatobi memiliki potensi sumberdaya alam laut yang bernilai tinggi
baik jenis dan keunikannya, dengan panorama bawah laut yang menakjubkan. Secara
umum perairan lautnya mempunyai konfigurasi dari mulai datar sampai melandai
kearah laut, dan beberapa daerah perairan terdapat yang bertubir curam.
Kedalaman airnya bervariasi, bagian terdalam mencapai 1.044 meter dengan dasar
perairan sebagian besar berpasir dan berkarang.
Fauna
Taman
nasional ini memiliki 25 buah gugusan terumbu karang dengan keliling pantai
dari pulau-pulau karang sepanjang 600 km. Lebih dari 112 jenis karang dari 13
famili diantaranya Acropora formosa,
A. hyacinthus, Psammocora profundasafla, Pavona cactus, Leptoseris yabei,
Fungia molucensis, Lobophyllia robusta, Merulina ampliata, Platygyra versifora,
Euphyllia glabrescens, Tubastraea frondes, Stylophora pistillata, Sarcophyton
throchelliophorum, dan Sinularia spp.
Flora
Kekayaan
jenis ikan yang dimiliki taman nasional ini sebanyak 93 jenis ikan konsumsi
perdagangan dan ikan hias diantaranya argus bintik (Cephalopholus argus), takhasang (Naso unicornis), pogo-pogo (Balistoides viridescens), napoleon (Cheilinus undulatus), ikan merah (Lutjanus biguttatus), baronang (Siganus guttatus), Amphiprion
melanopus, Chaetodon specullum, Chelmon rostratus, Heniochus acuminatus,
Lutjanus monostigma, Caesio caerularea, dan lain-lain.
Selain
terdapat beberapa jenis burung laut
seperti angsa-batu coklat (Sula
leucogaster plotus), cerek melayu (Charadrius peronii), raja udang erasia (Alcedo atthis); juga terdapat tiga jenis penyu yang sering
mendarat di pulau-pulau yang ada di taman nasional yaitu penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu tempayan
(Caretta caretta), dan penyu
lekang (Lepidochelys olivacea).
Obyek
Menarik
·
Masyarakat asli yang tinggal di sekitar
taman nasional yaitu suku laut atau yang disebut suku Bajau. Menurut catatan
Cina kuno dan para penjelajah Eropa, menyebutkan bahwa manusia berperahu adalah
manusia yang mampu menjelajahi Kepulauan Merqui, Johor, Singapura, Sulawesi,
dan Kepulauan Sulu.
·
Dari keseluruhan manusia berperahu di
Asia Tenggara yang masih mempunyai kebudayaan berperahu tradisional adalah suku
Bajau. Melihat kehidupan mereka sehari-hari merupakan hal yang menarik dan
unik, terutama penyelaman ke dasar laut tanpa peralatan untuk menombak ikan.
·
Terdapat juga tiga jenis penyu yang sering
mendarat di pulau-pulau yang ada di taman nasional yaitu penyu sisik
(Eretmochelys imbricata), penyu tempayan (Caretta caretta), dan penyu lekang
(Lepidochelys olivacea).
·
Bagi para wisatawan yang menyukai keindahan
alam bawah laut dapat melakukan beberapa kegiatan di Taman Nasional Wakatobi,
seperti menyelam, snorkeling dan berenang untuk melihat gugusan terumbu karang
yang indah dan berbagai hewan bawah laut dan juga menyaksikan berbagai
kebudayaan masyarakat setempat.
·
Pulau Hoga (Resort Kaledupa), Pulau
Binongko (Resort Binongko) dan Resort Tamia merupakan lokasi yang menarik
dikunjungi terutama untuk kegiatan menyelam, snorkeling, wisata bahari,
berenang, berkemah, dan wisata budaya.
Musim
kunjungan terbaik
bulan
April s/d Juni dan Oktober s/d Desember setiap tahunnya.
Akses
Ke Lokasi
Kendari
ke Bau-bau dengan kapal cepat regular setiap hari dua kali dengan lama
perjalanan lima jam atau setiap hari dengan kapal kayu selama 12 jam. Dari
Bau-bau ke Lasalimu naik kendaraan roda empat selama dua jam, lalu naik kapal
cepat Lasalimu-Wanci selama satu jam atau kapal kayu Lasalimu-Wanci selama 2,5
jam. Wanci merupakan pintu gerbang pertama memasuki kawasan Taman Nasional
Wakatobi.
Kantor
Pengelola
Jl. Dayanu Ikhsanudin, Bau-bau
Buton, Sulawesi Tenggara
Telp. (0402) 25652
E-mail: tnkw-buton@msn.com
Buton, Sulawesi Tenggara
Telp. (0402) 25652
E-mail: tnkw-buton@msn.com
Referensi
No comments:
Post a Comment