Taman
Nasional Rawa Aopa Watumohai adalah taman nasional yang terletak di provinsi
Sulawesi Tenggara, Indonesia. Rawa Aopa Watumohai ditetapkan sebagai taman
nasional pada tahun 1989, berdasarkan surat keputusan Menteri
Kehutanan
nomor 756/Kpts-II/1990 dengan luas 105.194 hektar
yang terletak di Kabupaten Kendari, Buton dan Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara, pada letak geografis 4°00’ - 4°36’ LS, 121°46’ - 122°09’ BT. Suhu udara 23° - 30° C dengan ketinggian tempat 0 - 981 meter dpl.
yang terletak di Kabupaten Kendari, Buton dan Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara, pada letak geografis 4°00’ - 4°36’ LS, 121°46’ - 122°09’ BT. Suhu udara 23° - 30° C dengan ketinggian tempat 0 - 981 meter dpl.
Taman
Nasional Rawa Aopa Watumohai merupakan perwakilan tipe ekosistem hutan hujan
pegunungan rendah, hutan bakau, hutan pantai, savana, dan hutan rawa air tawar
di Sulawesi.
Vegetasi
savana di taman nasional ini memiliki ciri khas dan keunikan, karena merupakan
asosiasi antara padang rumput dengan tumbuhan agel, lontar dan bambu duri serta
semak belukar, juga tumbuhan di sepanjang sungai-sungai yang mengalir di padang
savana tersebut.
Flora
Keanekaragaman
tumbuhan di dalam kawasan ini sangat menonjol yaitu setidaknya tercatat 89
famili, 257 genus dan 323 spesies tumbuhan, diantaranya lara (Metrosideros petiolata), sisio (Cratoxylum formosum), kalapi (Callicarpa celebica), tongke (Bruguiera gimnorrhiza), lontar (Borassus flabellifer), dan bunga
teratai (Victoria spp.).
Fauna
Kawasan
ini juga menjadi habitat berbagai jenis burung, tercatat 155 jenis burung ada
di dalamnya, 32 jenis diantaranya tergolong langka dan 37 jenis tergolong
endemik. Burung-burung tersebut antara lain maleo (Macrocephalon maleo), bangau tong-tong (Leptoptilos javanicus), bangau sandang lawe (Ciconia episcopus episcopus), raja
udang kalung putih (Halcyon chloris
chloris), kakatua putih besar (Cacatua
galerita triton), elang-alap dada-merah (Accipiter rhodogaster rhodogaster), merpati hitam Sulawesi (Turacoena manadensis), dan punai emas
(Caloena nicobarica), Terdapat
satu jenis burung endemik di Sulawesi Tenggara yaitu kacamata Sulawesi (Zosterops consobrinorum). Burung
tersebut tidak pernah terlihat selama puluhan tahun yang lalu, namun saat ini
terlihat ada di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai.
Jenis
primata yang ada yaitu tangkasi/podi (Tarsius
spectrum spectrum) dan monyet hitam (Macaca nigra nigra). Satwa langka dan dilindungi lainnya seperti
anoa dataran rendah (Bubalus
depressicornis), anoa pegunungan (B.
quarlesi), soa-soa (Hydrosaurus
amboinensis), kuskus kerdil (Strigocuscus
celebensis celebensis), rusa (Cervus
timorensis djonga), babirusa (Babyrousa
babyrussa celebensis), dan musang Sulawesi (Macrogalidia musschenbroekii musschenbroekii).
Obyek
Menarik
·
Pulau Harapan
II. Terletak di tengah-tengah Rawa Aopa untuk melihat
panorama alam rawa, burung air yang sedang mengintai ikan, dan bersampan.
·
Pantai
Lanowulu. Bersampan di sepanjang sungai menuju pantai, hutan bakau,
berenang, dan wisata bahari.
·
Gunung
Watumohai. Pendakian dan berkemah. Di lereng gunung tersebut
terdapat padang savana untuk melihat ratusan ekor rusa yang sedang merumput,
burung-burung, dan satwa lainnya.
·
Atraksi budaya di luar taman nasional
yaitu Festival Tolaki pada bulan Desember di Kendari.
Musim kunjungan terbaik: bulan Juni s/d Oktober setiap tahunnya.
Musim kunjungan terbaik: bulan Juni s/d Oktober setiap tahunnya.
Akses
Ke Lokasi
Kendari-Punggaluku-Tinanggea-Lanowulu
(+ 120 km) dengan waktu dua jam 30 menit, atau
Kendari-Motaha-Tinanggea-Lanowulu (± 130 km) selama tiga jam, dan
Kendari-Lambuya-Aopa-Lanowulu berjarak + 145 km dengan waktu tempuh sekitar
empat jam menggunakan mobil.
Kantor Pengelola
Lanowulu,
Tinanggea
Kendari 93385, Sulawesi
Tenggara
Referensi
No comments:
Post a Comment