Taman
Nasional Gunung Palung (TNGP) adalah sebuah taman nasional yang terletak di
Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, sekitar 30 menit penerbangan dari
Pontianak. Luas taman nasional ini adalah 90.000 hektar, yang terbentang di
Kecamatan Matan Hilir Utara, Sukadana, Simpang Hilir, Nanga Tayap, dan Sandai.
Taman nasional ini dibentuk
berdasarkan surat keputusan Menteri Kehutanan nomor 448/Kpts-II/1990. Temperatur
udara 25° - 35° C,
curah hujan rata-rata 3.000 mm/tahun, dengan ketinggian tempat 900 – 1.116 meter dpl dan letak
geografis 1°03’ - 1°22’ LS, 109°54’ - 110°28’ BT
TNGP
mempunyai ekosistem yang dikatakan sebagai yang terlengkap di antara
taman-taman nasional di Indonesia. Di kawasannya terdapat Gunung Palung yang
mempunyai ketinggian 1.116 meter. Selain itu, TNGP juga adalah habitat bagi
sekira 2.200 ekor orangutan. Bekantan adalah mamalia dengan jumlah terbesardi
TNGP.
Kearifan Lokal
Masyarakat
di sekitar Taman Nasional Gunung Palung sejak tahun 2003 telah ikut membantu
mengamankan dan melindungi orangutan dan habitatnya. Mereka menamakan diri
OPMU, singkatan dari Orangutan Protection & Monitoring Units. Kegiatan yang
mereka lakukan ini telah mendapat perhatian dari berbagai kalangan. Hingga saat
ini mereka dibantu oleh Fauna & Flora International, sebuah lembaga
konservasi yang berbasis di Inggris, dalam operasionalnya di lapangan.
Flora
Taman
Nasional Gunung Palung merupakan salah satu kawasan pelestarian alam yang
memiliki keaneka-ragaman hayati bernilai tinggi, dan berbagai tipe ekosistem
antara lain hutan mangrove, hutan rawa, rawa gambut, hutan rawa air tawar,
hutan pamah tropika, dan hutan pegunungan yang selalu ditutupi kabut.
Taman
nasional ini merupakan satu-satunya kawasan hutan tropika Dipterocarpus yang
terbaik dan terluas di Kalimantan. Sekitar 65 persen kawasan, masih berupa
hutan primer yang tidak terganggu aktivitas manusia dan memiliki banyak
komunitas tumbuhan dan satwa liar.
Seperti
daerah Kalimantan Barat lain, umumnya kawasan ini ditumbuhi oleh jelutung (Dyera costulata), ramin (Gonystylus bancanus), damar (Agathis borneensis), pulai (Alstonia scholaris), rengas (Gluta renghas), kayu ulin (Eusideroxylon zwageri), Bruguiera sp., Lumnitzera sp., Rhizophora
sp., Sonneratia sp., ara si pencekik, dan tumbuhan obat
Tumbuhan
yang tergolong unik di taman nasional ini adalah anggrek hitam (Coelogyne pandurata), yang mudah
dilihat di Sungai Matan terutama pada bulan Februari-April. Daya tarik anggrek
hitam terlihat pada bentuk bunga yang bertanda dengan warna hijau dengan
kombinasi bercak hitam pada bagian tengah bunga, dan lama mekar antara 5-6
hari.
Fauna
Tercatat
ada 190 jenis burung dan 35 jenis mamalia yang berperan sebagai pemencar biji
tumbuhan di hutan. Semua keluarga burung dan kemungkinan besar dari seluruh
jenis burung yang ada di Kalimantan, terdapat di dalam hutan taman nasional
ini.
Satwa
yang sering terlihat di Taman Nasional Gunung Palung yaitu bekantan (Nasalis larvatus), orangutan (Pongo satyrus), bajing tanah bergaris
empat (Lariscus hosei), kijang
(Muntiacus muntjak pleiharicus),
beruang madu (Helarctos malayanus
euryspilus), beruk (Macaca
nemestrina nemestrina), klampiau (Hylobates
muelleri), kukang (Nyticebus
coucang borneanus), rangkong badak (Buceros rhinoceros borneoensis), kancil (Tragulus napu borneanus), ayam hutan (Gallus gallus), enggang gading (Rhinoplax vigil), buaya siam (Crocodylus siamensis), kura-kura gading (Orlitia borneensis), dan penyu tempayan (Caretta caretta). Tidak kalah
menariknya keberadaan tupai kenari (Rheithrosciurus
macrotis) yang sangat langka, dan sulit untuk dilihat.
Obyek
Menarik
Pantai
Pulau Datok dan Bukit Lubang Tedong. Wisata bahari dan berenang
Gunung
Palung (1.116 m. dpl) dan Gunung Panti (1.050 m. dpl). Pendakian, air terjun,
pengamatan tumbuhan/satwa dan berkemah.
Cabang
Panti. Pusat penelitian dengan fasilitas stasiun penelitian, wisma peneliti dan
perpustakaan.
Kampung Baru. Pengamatan satwa bekantan.
Kampung Baru. Pengamatan satwa bekantan.
Sungai
Matan dan Sungai Simpang. Menyelusuri sungai, pengamatan satwa dan wisata
budaya (situs purbakala).
Atraksi budaya di luar taman nasional:
Musim kunjungan terbaik
bulan
Juni s/d September setiap tahunnya.
Akses
Ke Lokasi
Dari
Ketapang (plane) selama 1,5 jam, atau dengan kapal motor antara 6-7 jam,
dilanjutkan ke Sukadana (kendaraan roda empat) sekitar dua jam. Dari Sukadana
ke lokasi melalui Sungai Meliya dengan longboat (bandong) sekitar empat jam.
Pontianak
- Teluk Batang (speed boat) empat jam dan dilanjutkan ke Teluk Melano
(kendaraan roda dua) sekitar satu jam. Pontianak - Teluk Melano (speed boat)
antara 9-10 jam.
Kantor
Pengelola
Jl. KH Wahid Hasyim 41-A
Ketapang, Kalimantan Barat
Telp. / Fax. : (0534) 33539
Ketapang, Kalimantan Barat
Telp. / Fax. : (0534) 33539
Referensi
No comments:
Post a Comment