Taman
Nasional Kepulauan Togean adalah sebuah sebuah taman nasional di Kepulauan
Togean yang terletak di TelukTomini, Sulawesi Tengah yang diresmikan pada tahun
2004. Secara administrasi wilayah ini berada di Kabupaten Tojo Una-una.
Kepulauan
ini dikenal kaya akan terumbu karang dan berbagai biota laut yang langka dan
dilindungi. Beberapa aksi wisata yang dapat dilakukan di Kepulauan Togean
antara lain: menyelam dan snorkelling di Pulau Kadidiri, memancing ,menjelajah
alam hutan yang ada di dalam hutan yang ada di Pulau Malenge, serta mengunjungi
gunung Colo di Pulau Una-una. Wisatawan juga bisa mengunjungi pemukiman orang
Bajo di Kabalutan.
Dibentuk
oleh aktivitas vulkanis, pulau ini ditutupi oleh tumbuh-tumbuhan yang subur dan
rimbun, serta dikelilingi oleh formasi bukit karang. Batu karang dan pantai
menyediakan tempat bagi beberapa binatang laut untuk tinggal dan berkembang
biak, seperti kura-kura hijau.
Taman
Nasional Kepulauan Togean merupakan kepulauan yang terletak dalam zona transisi
garis Wallace dan Weber dan merupakan gugusan pulau-pulau kecil yang melintang
di tengah TelukTomini, kawasan TNKT terletak pada koordinat
00o07'43’’-00o65'06" LS dan 121o.51'63’’-1220.44'00" BT, memanjang
sekitar 102,7 km, dengan luas daratan kurang lebih 755,4 km2, yangterdiri dari
kurang lebih 66 pulau besar dan kecil. Pulau Unauna, Batudaka, Togean, Talatakoh,
Waleakodi dan Waleabahi merupakan pulau-pulau besarnya.
Luas dan
status TNKT yang terletak di Kabupaten Tojo Una-una didasarkan pada Surat
Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.418/Menhut-II/2004 tentang:
"Perubahan fungsi kawasan hutan dan penunjukan kawasan perairan seluas ±
362.605 (tiga ratus enam puluh dua ribu enam ratus lima) hektare, terdiri dari
hutan lindung seluas ± 10.659 (sepuluh ribu enam ratus lima puluh sembilan)
hektare, hutan produksi terbatas seluas ± 193 (seratus sembilan puluh tiga)
hektare, hutan produksi tetap seluas ± 11.759 (sebelas ribu tujuh ratus lima
puluh sembilan) hektare, hutan produksi yang dapat dikonversi seluas ± 3.221
(tiga ribu dua ratus dua puluh satu) hektare dan perairan laut seluas ± 336.773
hektaree, terletak di Kabupaten Tojo Unauna, Provinsi Sulawesi Tengah menjadi
Taman Nasional Kepulauan Togean".
Flora
Hasil
survei Marine Rapid Assessment Program (MRAP) oleh Conservation International
Indonesia (CII) tahun 1998 di Kepulauan Togean dan Banggai menunjukkan bahwa
kepulauan Togean merupakan salah satu bagian ekosistem terumbu karang penting
dari 'coral triangle' yang meliputi wilayah Indonesia, Filipina, Malaysia,
Papua Nugini, Jepang dan Australia. Terumbu karang di Kepulauan Togean kaya
akan keanekaragaman hayati laut dengan 4 type terumbu karang : karang tepi
(fringing reef), karang penghalang (barrier reef), karang tompok (patch reef),
dan karang cincin (atoll).
Kepulauan
Togean merupakan ekosistem pulau-pulau kecil yang sangat strategis di Teluk
Tomini dan secara sosial ekonomi mendukung wilayah daratan di sekitarnya,
terutama dalam pemanfaatan sumberdaya laut. Hal ini akan memberikan dampak baik
secara langsung maupun tidak langsung terhadap terumbu karang yang ada di
Kepulauan Togean sehingga perlu dilakukan upaya pengelolaan yang terpadu dan
lestari.
Hasil
Marine RAP mencatat dan 262 spesies karang yang tergolong kedalam 19 Familia
pada 25 titik terumbu karang yang tersebar di Kepulauan Togean. Hasil Marine
RAP juga mencatat adanya jenis karang endemik Togean, yaitu Accropora togeanensis
pada 11 titik pengamatan terumbu karang. Enam jenis karang baru juga ditemukan
di Kepulauan Togean dan Banggai yaitu masing-masing satu jenis dari genus
Acropora, Porites, Leptoseris, Echinophyllia dan 2 jenis dari genus Galaxea.
Fauna
Jenis ikan
terumbu karang tercatat 596 spesies ikan yang termasuk dalam 62 Familia. Jenis
Paracheilinus togeanensis dan Ecsenius sp diduga kuat merupakan endemik yang
hanya bisa ditemukan di Kepulauan Togean. Selain itu juga tercatat 555 spesies
moluska dari 103 famili, 336 jenis Gastropoda, 211 jenis Bivalvia, 2 jenis
Cephalopoda, 2 jenis Scaphopoda dan 4 jenis Chiton.
Obyek Menarik
Kawasan
TNKT memiliki beberapa Obyek Wisata Alam (OWA), terumbu karang, pegunungan, dan
mangrove. Ketiga OWA dimaksud memungkinkan membuka peluang pemanfaatannya
melalui Ijin Pengusahaan Pariwisata Alam (IPPA). Namun, pemanfataan wisata di
kawasan ini masih sangat terbatas.
Akses Ke Lokasi
Dari Palu
ke Ampana via Poso (375 kilometer) dengan bis atau mencarter mobil, kemudian
dengan perahu dari Ampana ke Wakai dan Malenge dengan jadwal rutin setiap hari,
berangkat jam 10.00 -11.00 pagi.
Dari
Gorontalo, naik mobil ke Marisa, selanjutnya naik perahu ke Dolong atau Wakai.
Referensi
No comments:
Post a Comment