Taman
Nasional Gunung Leuser merupakan perwakilan tipe ekosistem hutan pantai, dan
hutan hujan tropika dataran rendah sampai pegunungan. Taman
Nasional Gunung Leuser biasa disingkat TNGL adalah salah satu Kawasan
Pelestarian Alam di Indonesia seluas 1.094.692 Hektar yang secara administrasi
pemerintahan terletak di dua Provinsi Aceh dan Sumatera Utara. Provinsi Aceh
yang terdeliniasi TNGL meliputi Kabupaten Aceh Barat Daya,Aceh Selatan, Aceh
Singkil, Aceh Tenggara, Gayo Lues, Aceh Tamiang, sedangkan Provinsi Sumatera
Utara yang terdeliniasi TNGL meliputi Kabupaten Dairi, Karo dan Langkat.
Taman nasional ini dibentuk
berdasarkan surat keputusan Menteri Kehutanan nomor
276/Kpts-VI/1997,
dengan luas 1.094.692 hektar yang berada di Kabupaten Aceh
Tenggara, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Kabupaten
Langkat, Provinsi Sumatera Utara, dengan letak geografis 2°50’ - 4°10’ LU, 96°35’
- 98°30’ BT.
Temperatur udara 21° - 28° C, curah hujan 2.000 - 3.200 mm/tahun dan ketinggian
tempat 0 - 3.381 m dpl.
Taman
nasional ini mengambil nama dari Gunung Leuser yang menjulang tinggi dengan
ketinggian 3404 meter di atas permukaan laut di Aceh. Taman nasional ini
meliputi ekosistem asli dari pantai sampai pegunungan tinggi yang diliputi oleh
hutan lebat khas hujan tropis, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuktujuan
penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya,pariwisata, dan
rekreasi.
Taman
Nasional Gunung Leuser merupakan salah satu yang ditetapkan oleh UNESCO sebagai
Cagar Biosfir. Berdasarkan kerjasama Indonesia-Malaysia, juga ditetapkan
sebagai “Sister Park” dengan Taman Negara National Park di Malaysia.
Flora
Taman
Nasional Gunung Leuser memiliki 3 (tiga) fungsi yaitu perlindungan sistem penyangga
kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenistumbuhan dan satwa beserta
ekosistemnya dan pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam hayati dan
ekosistemnya.
Diterimanya
Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatera ke daftar Situs Warisan Dunia pada tahun
2004, membuat Taman Nasional Gunung Leuser juga masuk dalam daftar Situs
Warisan Dunia oleh UNESCO, bersama dengan Taman Nasional Kerinci Seblat dan
Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.
Sebagai
dasar legalitas dalam rangkaian proses pengukuhan kawasan hutan telah
dikeluarkan Keputusan Menteri Kehutanan nomor: 276/Kpts-I I/1997 tentang
Penunjukan TN. Gunung Leuser seluas 1.094.692 hektaree yang terletak di
Provinsi daerah Istimewa Aceh dan Sumatera Utara. Dalam keputusan tersebut
disebutkan bahwa TN. Gunung Leuser terdiri dari gabungan:
- Suaka Margasatwa Gunung Leuser : 416.500 hektaree
- Suaka Margasatwa Kluet : 20.000 hektaree
- Suaka Margasatwa Langkat Barat : 51.000 hektaree
- Suaka Margasatwa Langkat Selatan : 82.985 hektaree
- Suaka Margasatwa Sekundur : 60.600 hektaree
- Suaka Margasatwa Kappi : 142.800 hektaree
- Taman Wisata Gurah : 9.200 hektaree
- Hutan Lindung dan Hutan Produksi Terbatas : 292.707 hektaree
Sebagian
besar kawasan TNGL memiliki topografi yang curam dan struktur dan teksturtanah
yang rentan terhadap longsor. Hal ini terbukti pada saat banjir bandang yang
menghancurkan kawasan wisata alam Bukit Lawang beberapa tahun lalu. Untuk lebih
menjaga TNGL dari kerusakan yang lebih parah maka dibentuklah suatu kawasan
yang disebut Kawasan Ekosistem Leuser. Kawasan yang memiliki luas 2,6 juta
hektare ini meliputi area yang lebih datar di sekeliling TNGL dan berfungsi
sebagai penyangga (buffer).
Hampir
seluruh kawasan ditutupi oleh lebatnya hutan Dipterocarpaceae dengan beberapa
sungai dan air terjun. Terdapat tumbuhan langka dan khas yaitu daun payung
raksasa (Johannesteijsmannia altifrons),
bunga raflesia (Rafflesia atjehensis dan
R. micropylora) serta Rhizanthes zippelnii yang merupakan
bunga terbesar dengan diameter 1,5 meter. Selain itu, terdapat tumbuhan yang
unik yaitu ara atau tumbuhan pencekik.
Fauna
Di taman
nasional ini terdapat 130 jenis mamalia,[1] di antaranya orangutan sumatera
(Pongo pygmaeus abelii), sarudung (Hylobates lar), siamang (Hylobates
syndactilus), monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), beruk (Macaca
nemestriana) dan kedih (Presbytis thomasi). Satwa karnivora di antaranya: macan
dahan (Neofelis nebulosa), beruang madu (Helarctos malayanus), harimau sumatera
(Phantera tigris Sumatraensis). Satwa herbivora yang ada di taman nasional ini
adalah gajah sumatera (Elephas maximus), badak sumatera (Dicerorhinus
sumatraensis), dan rusa sambar (Cervus unicolor).
Diperkirakan
ada sekitar 89 spesies langka dan dilindungi berada di Taman Nasional Gunung
Leuser, di antaranya Orangutan sumatera (Pongo pygmaeus abelii) Badak sumatera
(Dicerorhinus sumatrensis) Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) Gajah
sumatera (Elephas maximus) Beruang madu (Helarctos malayanus), Rangkong papan
(Buceros bicornis), Ajag (Cuon Alpinus) dan Siamang (Hylobates syn dactyl us).
[1]
Diperkirakan
ada sekitar 325 jenis burung di Taman Nasional Gunung Leuser[1], di antaranya:
rangkong badak (Buceros rhinoceros). Fauna reptilia dan amphibia didominasi
ular berbisa dan buaya (Crocodillus sp). Di sini terdapat ikan jurung (Tor sp),
ikan endemik Sungai Alas yang bisa mencapai panjang 1 meter. Di sini juga
terdapat kupu-kupu.
Satwa
langka dan dilindungi yang terdapat di taman nasional antara lain
mawas/orangutan (Pongo abelii),
siamang (Hylobates syndactylus syndactylus),
gajah Sumatera (Elephas maximus
sumatranus), badak Sumatera (Dicerorhinus
sumatrensis sumatrensis), harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), kambing hutan (Capricornis sumatraensis), rangkong (Buceros bicornis), rusa sambar (Cervus unicolor), dan kucing hutan (Prionailurus bengalensis sumatrana).
Obyek
Menarik
- Salah satu Objek dan Daya Tarik Wisata Alam (ODTWA) yang terkenal di dalam kawasan TNGL adalah Pusat Pengamatan Orangutan Sumatera - Bukit Lawang di Kawasan Wisata Alam Bukit Lawang -Bohorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
- Sisi lain, taman nasional ini juga mendapat perhatian karena maraknya kasus penebangan pohon illegal di beberapa lokasi yang menyalahi reservasi lingkungan.
- Gurah. Melihat dan menikmati panorama alam, lembah, sumber air panas, danau, air terjun, pengamatan satwa dan tumbuhan seperti bunga raflesia, orangutan, burung, ular dan kupu-kupu.
- Bohorok. Tempat kegiatan rehabilitasi orangutan dan wisata alam berupa panorama sungai, bumi perkemahan dan pengamatan burung.
- Kluet. Bersampan di sungai dan danau, trekking pada hutan pantai dan wisata goa. Daerah ini merupakan habitat harimau Sumatera.
- Sekundur. Berkemah, wisata goa dan pengamatan satwa.
- Ketambe dan Suak Belimbing. Penelitian primata dan satwa lain yang dilengkapi rumah peneliti dan perpustakaan.
- Gunung Leuser (3.404 m. dpl) dan Gn. Kemiri (3.314 m. dpl). Memanjat dan mendaki gunung.
- Arung jeram di Sungai Alas. Kegiatan arung jeram dari Gurah-Muara Situlen-Gelombang selama tiga hari
- Atraksi budaya di luar taman nasional yaitu Festival Danau Toba pada bulan Juni di Danau Toba dan Festival Budaya Melayu pada bulan Juli di Medan.
Musim kunjungan terbaik
bulan
Juni s/d Oktober setiap tahunnya.
Akses
Ke Lokasi
Medan-Kutacane
berjarak ± 240 km atau 8 jam dengan mobil, Kutacane-Gurah/Ketambe berjarak ± 35
km atau 30 menit dengan mobil, Medan-Bohorok/Bukit Lawang berjarak ± 60 km atau
1 jam dengan mobil, Medan-Sei Betung/Sekundur berjarak ± 150 km atau 2 jam
dengan mobil, Medan-Tapaktuan berjarak ± 260 km atau 10 jam dengan mobil.
Kantor Pengelola
Jl. Raya Blangkejeren No. 37 Km
3
PO Box 16, Kutacane
Nanggroe Aceh Darussalam
Telp. (0629) 21358; Fax. (0629)
21016
E-mail : tnglaceh@indosat.net.id
Referensi
No comments:
Post a Comment